2. Gunakan mode “manual”
Sebagian ponsel Android menyediakan mode kamera manual yang berisi opsi pengaturan tingkat lanjut.
Biasanya di mode manual ini pengguna bisa mengatur parameter, seperti ISO dan kecepatan rana (shutter speed).
3. Atur white balance.
Salah satu hal terpenting yang bisa diatur dalam mode kamera manual adalah white balance alias temperatur warna yang dinyatakan dalam derajat Kelvin.
Fotografer NASA Bill Ingall biasanya memilih temperatur netral “daylight” 5200 Kelvin, sesuai cahaya matahari di siang hari karena cahaya bulan adalah pantulan dari matahari.
Opsi white balancebiasanya juga bisa dipilih dalam bentuk preset “daylight” di mode kamera manual ponsel.
4. Atur kecepatan rana dan ISO di angka rendah.
Agar kualitas maksimal, sebaiknya angka shutter speed dan ISO diiatur ke angka rendah.
Pengaturan ini akan mengakibatkan gambar rawan buram karena guncangan.
Untuk menghindari blur, ponsel harus dalam posisi stabil saat pemotretan, misalnya dengan terpasang di tripod atau ditopang oleh benda lain yang tidak bergoyang.
5. Gunakan format RAW (DNG).
Beberapa model Android menyediakan opsi penyimpanan gambar dalam format RAW (DNG) yang jauh lebih fleksibel saat editing ketimbang JPEG standar.
Opsi format RAW biasanya tersimpan dalam menu Settings di aplikasi kamera bawaan.
6. Zoom in jika perlu.
Beberapa model smartphone Android dengan dual camera (misalnya, Galaxy Note 8, Xiaomi Mi6, Asus ZenFone Zoom) dibekali lensa tele yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh gambar bulan yang lebih besar.
Untuk ponsel-ponsel dengan single camera, zoom digital bisa dilakukan dengan mencubit (pinch) layar atau menggeser slider zoom di antarmuka aplikasi kamera.
Zoom in sebaiknya tak lebih dari dua kali untuk menjaga kualitas gambar.
Sesuaikan zoom dengan keinginan kompoisis gambar.
7. Atur exposure.
Seperti iPhone, banyak ponsel Android modern yang sudah menyediakan slider exposure untuk mengatur kecerahan gambar sehingga pengguna bisa mengatur intensitas cahaya bulan dan lingkungan sekitar.
Di beberapa model, opsi “exposure compensation” ini mungkin diletakkan di dalam mode kamera manual.
Selesai menjepret Super Blue Blood Moon dengan iPhone atau ponsel Android, ada baiknya foto diolah lebih lanjut agar tampak lebih indah dengan aplikasi image editing yang banyak tersedia di toko aplikasi masing-masing platform.
Beberapa aplikasi image editor yang terkenal antara lain Adobe Lightroom dan Snapseed.
Dua aplikasi ini juga telah mendukung editing gambar dengan format RAW yang jauh lebih fleksibel dibanding JPEG.
Untuk Anda yang ingin tahu Supermoon jam berapa saja bisa dipantau, ini rinciannya.
Pada gerhana bulan total Rabu malam ini, bulan mulai memasuki bayangan umbra bumi pukul 18.48 WIB.
Kemudian bayangan hitam mulai muncul di permukaan bulan sehingga bulan purnama akan tampak berubah bentuk menjadi bulan setengah, bulan sabit, dan pada puncaknya bulan akan terlihat kemerahan sekitar pukul 19.52 hingga 21.08 wib.
"Warna merah ini muncul karena cahaya matahari dihamburkan oleh debu dan molekul di atmosfer bumi. Warna biru akan terhamburkan lebih kuat, sedangkan warna merah dapat lolos melewati atmosfer bumi dan sampai ke permukaan bulan. Bulan pun tampak berwarna kemerahan. Sebagian orang jaman dahulu menyebut gerhana bulan total sebagai blood moon atau bulan merah-darah," jelasnya Kepala Observatorium Bosscha ITB, Dr Premana W Premadi, mengutip Kompas.com.
Premana berkata warna bulan saat puncak gerhana pun tak selalu sama.
Kadang bulan berwarna merah-orange, merah bata, merah kecoklatan, hingga merah gelap.
Perbedaan warna tersebut bergantung pada banyaknya kandungan uap air, polutan udara hasil pembakaran atau asap pabrik/kendaraan bermotor, debu, dan abu letusan gunung berapi.
"Bulan akan tampak semakin gelap seiring dengan makin banyaknya kandungan material tersebut," ungkapnya.
Dia melanjutkan sekitar pukul 22.11 WIB, bulan akan meninggalkan umbra bumi menuju bagian penumbra.
Saat itu, bulan akan kembali terlihat sebagai purnama yang redup karena pengaruh bayangan penumbra bumi.
Baru pada pukul 23.08 WIB, bulan tidak lagi berada di dalam bayangan bumi dan gerhana bulan benar-benar berakhir.
Bulan akan kembali tampak sebagai purnama yang terang.(*)