"Uang yang mereka dapatkan dalam bentuk Paypal dan Bitcoin. Uang itu mereka kumpulkan selama aktif meretas sejak 2017 lalu. Rp 50 juta sampai Rp 200 juta per orang," tutur Roberto.
Berdasarkan data sementara, setiap tersangka setidaknya telah menyasar 600 website.
"Bukan website saja tapi juga sistem IT. Total ada 44 negara dan tidak menutup akan bertambah. Ini masih dalam pengembangan penyelidikan," ujar Roberto.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Tiga Hacker Mahasiswa Surabaya Itu Cuma Butuh 5 Menit untuk Jebol Sistem Perusahaan di 44 Negara,