Sementara itu, Akamal (13), teman Icap mengaku baru hari dua hari ini ia ikut Icap dan keempat lainnya membersihkan makam warga Tionghoa.
Ia ikut membersihkan makam, lantaran tergiur dengan penghasilan Icap dan keempat temannya.
Apalagi pekerjaan tersebut mereka lakoni bertepatan dengan libur sekolah.
Baca: Pria Ini Lempar Molotov ke Kios Ponsel di Jalan Durian Pekanbaru, Ini Dia Motifnya
"Mereka dapat uang banyak, sebab itu ingin ikut. Kan kerjanya saat libur sekolah, jadi tak ganggu belajar," ujar Akmal.
Ternyata, Icap cs bukanlah satu-satunya kelompok anak-anak yang memanfaatkan radiasi Ceng Beng untuk mencari tambahan jajan.
Masih ada puluhan anak-anak Selatpanjang lainnya yang mencari rezeki saat dimulainya tradisi ziarah kubur di komplek pemakaman warga Tionghoa.
Selain membersihkan makam, mereka juga menjual jasa payung kepada para peziarah agar tidak kepanasan.(*)