TRIBUNPEKANBARU.COM - Perburuan yang dilakukan Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel terhadap Hengki Sulaiman, pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap Tri Widiyantoro, berakhir.
Hengki tewas ditembak polisi karena berupaya melawan ketika ditangkap, Rabu (11/4) siang.
Satu peluru bersarang di dada Hengki. Inilah yang membuat nyawanya tak tertolong lagi ketika akan dilarikan ke rumah sakit.
Baca: Jokowi Siap Ikut Aturan Main, Termasuk Soal Bagi-bagi Sepeda
Baca: Kabar Duka, Ibunda Lucinta Luna Meninggal Dunia, Lucinta Menyesal Belum Penuhi Permintaan Ini
Baca: Merasa Dirinya Terlalu Cantik, Wanita Ini Malah Jadi Pengemis, Terkuak Alasan Mengejutkan!
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, Hengki ditangkap setelah kabur di berbagai tempat.
Penangkapannya dilakukan setelah tim terus melakukan monitoring terhadap pergerakan Hengki.
"Terakhir termonitor di Brebes, sebelumnya dia juga lari ke kabupaten lain yang ada di Jateng."
"Saat kami monitor dia berada di Brebes dan dilakukan penangkapan, ia berupaya melawan dan kabur sehingga terpaksa ditembak," ungkap Zulkarnain saat ditemui di depan Gedung Utama Mapolda Sumsel, Kamis (12/4).
Jenderal bintang dua ini menjelaskan, kejahatan yang dilakukan Hengki tergolong sadis.
Karena memang menjadi atensi, sehingga semua anggota Jatanras dikerahkan untuk menangkap Hengki hingga dapat.
"Pembunuhan dan perampokan semacam ini, saya kejar dan tangkap hidup mati. Pasti kami tangkap," pungkasnya.
Hengki, kabur dari kejaran polisi melalui jalur darat dan ditangkap di sebuah pabrik roti yang ada di Brebes Jateng.
Meski dalam pelarian, Hengki juga sempat update di media sosial. Bahkan, sempat menantang polisi untuk menangkapnya.