Ratapan Ibunda Razan Al Najjar: Kuharap Bisa Melihatnya Dalam Gaun Pengantin Putih, Bukan Kain Kafan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu buah peluru berhasil menembus lubang di bagian belakang rompi.

Razan menjadi orang Palestina ke-119 yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak protes populer mulai menyerukan agar hak Palestina untuk kembali ke rumah dari mana mereka diusir dari tahun 1948.

Lebih dari 13.000 orang lainnya telah terluka.

Razan (istimewa)

Baca: Nyeri Tubuh Segera Sembuh Pakai Trik Bola Tenis, Yuk Ikuti Panduannya!

Baca: 5 Olahraga Unik dari Kazakhstan, Salah Satunya Berhadiah Mencium Wanita!

Baca: Jalani Hubungan Terlarang dengan Anak Angkatnya, Henderson Ungkap Rosalia Siahaan Hamil 3 Bulan

Hanya Kami

Rida Najjar, yang juga seorang relawan medis, mengatakan dia berdiri di samping Razan ketika Razan ditembak.

"Ketika kami memasuki pagar untuk mengambil para pengunjuk rasa, Israel menembakkan gas air mata ke arah kami," kata pria 29 tahun, yang tidak terkait dengan Razan, kepada Al Jazeera pada hari Sabtu.

"Kemudian seorang sniper menembakkan satu tembakan, yang langsung mengenai Razan. Fragmen peluru melukai tiga anggota lain dari tim kami.

"Razan pada mulanya tidak menyadari dia telah ditembak, tetapi kemudian dia mulai menangis, 'Punggung saya, punggungku!' dan kemudian dia jatuh ke tanah.

"Itu sangat jelas dari seragam kami, rompi kami dan tas medis, siapa kami," tambahnya.

"Tidak ada pemrotes lain di sekitar, hanya kami."

Menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi yang terluka

Dalam wawancara dengan Al Jazeera pada 20 April 2018 lalu, Razan mengatakan bahwa dia merasa itu adalah "tugas dan tanggung jawabnya" untuk hadir di protes dan membantu yang terluka.

Baca: Tak Hanya 4 Bom Aktif, Densus 88 Amankan Senapan Hingga Granat Tangan di Kampus UR

Baca: Fakta-fakta Penangkapan 3 Terduga Teroris, Rakit Bom di Kampus Hingga Target yang Disasar

Baca: Rakit Bom di Gelanggang Mahasiswa Universitas Riau, Daya Ledaknya Setara Bom di Surabaya

Baca: Bertemu di Arab Saudi, Ini Kesepakatan Antara Prabowo, Amien dan Habib Rizieq

"Tentara Israel berniat untuk menembak sebanyak yang mereka bisa," katanya lagi.

"Ini gila dan aku akan malu jika aku tidak ada di sana untuk bangsaku."

Berbicara kepada The New York Times bulan lalu, Razan menggambarkan antusiasme yang dia miliki untuk pekerjaan yang dia lakukan.

Halaman
1234

Berita Terkini