TRIBUNPEKANBARU.COM - Ada nuansa berbeda di TPS yang terletak di RT 07 / RW 03, Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.
Di TPS ini, suasana horor lebih menonjol dibanding hiruk pikuk sebagaimana umumnya di TPS lain.
Iya, TPS 7 berada di di RT 07 / RW 03, Kelurahan Randusari, yang memang berada di tengah area permakaman umum Bergota Semarang.
Di lokasi ini, begitu masuk ruang balai pertemuan yang menjadi TPS, pandangan mata akan tertuju pada boneka leak Bali yang menyeramkan, boneka pocong dan keranda mayat di pojokan kiri, miniatur kuburan, serta aksesoris lain yang tampak menyeramkan.
Bahkan, keranda yang dipajang baru saja digunakan untuk mengangkat jenazah, dua hari yang lalu.
"Konsepnya memang dibikin horor dan menyeramkan, biar kelihatan unik," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 7, Bruno Krisyanto, Selasa (26/6).
Baca: Kritik Kampanye Gatot Nurmantyo di Sumatera Utara, Mahfud MD: Kemunduran Bagi Demokrasi
Baca: Seorang Polisi Terjatuh Pingsan, Lihat Apa yang Dilakukan Anjing Ini Kemudian
Baca: Bukan Messi, Inilah Pemain Argentina yang Sampai Berdarah-darah Kalahkan Nigeria
Baca: Argentina Lolos, Begini Cuplikan Aksi Penuh Emosional Maradona
Disampaikan, ide dekorasi TPS horor ini muncul begitu saja.
Menurutnya, ini juga sekaligus menjadi ciri khas dari permukiman warga setempat, yang memang berada di tengah area permakaman umum Bergota.
"Warga sini sudah biasa dengan nuansa horor-horor begitu. Tiap hari kita memang hidup di tengah area pemakaman," ujarnya.
Tak hanya nuansa TPS yang didesain horor, para petugas nantinya juga akan berdandan ala-ala hantu yang menyeramkan.
Menurutnya, ini untuk memperkuat nuansa horor yang diinginkan.
"Biar totalitas, nanti petugas juga pakai kostum yang seram-seram," papar pria yang juga merupakan ketua RT setempat.
Benar saja, meski balai pertemuan disulap menjadi begitu horor, petugas perlindungan masyarakat (Linmas), Tri Cahyo Nugroho, yang sedang berjaga di tempat tersebut tampak santai. Tak nampak raut ketakutan yang tergurat di wajahnya.
Baca: Cekcok Saat Video Call, Wajah Remaja Putri 15 Tahun Berdarah Disayat Menggunakan Gunting
Baca: Jangan Abaikan 4 Jenis Bau Badan Ini, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya
Baca: Usia Sudah Kepala 4 Tapi Masih Terlihat Cantik, Cut Tari Beberkan Rahasia Awet Mudanya
"Saya juga warga sini, meski beda RT. Jadi biasa saja, gak takut atau gimana-gimana," kata Tri.
Warga setempat, Yosep Bagus Adi Wicaksana, mengungkapkan hal senada.
Dikatakan, warga sama sekali tak keberatan dengan konsep TPS horor tersebut.
"Warga tak ada yang keberatan, tiap hari kita sudah hidup berdampingan dengan makam," ujarnya.
Dituturkan, tak hanya petugas KPPS, warga juga turut bergotong-royong membantu penataan TPS tersebut.
Menurutnya, sejak pukul 09.00, warga sudah mulai mempersiapkan balai pertemuan untuk disulap menjadi TPS horor.
Baca: Fahri Hamzah Bantah Tuduh Jokowi Menghimpun Fee Proyek
Baca: Suami Gugat Cerai Istrinya yang Tumbuh Jenggot dan Bersuara Seperti Laki-laki
Baca: Malu Bila Masih Perawan Hingga Sering Ucapkan Terimakasih, Ini 5 Fakta Unik Wanita Jepang
Baca: Jangan Anggap Sepele, 10 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal
"Sejak pagi sudah bersih-bersih sini, kita semua membantu dengan riang," ucapnya.
Menurutnya, properti yang digunakan untuk membuat TPS horor juga banyak yang dipinjam dari warga. Ada manekin bekas, topeng leak bali, kain jarit, mukena, dan lainnya.
"Kalau keranda memang milik RT sini. Dua hari lalu baru digunakan untuk mengangkat jenazah warga sini yang meninggal dunia, jadi masih fresh," kata Yosep. (yayan isro roziki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Uniknya TPS Horor di Randusari, Ada Keranda Mayat dan Pocong, Petugas KPPS Menyeramkan