Angkat Korban KM Sinar Bangun dari Dasar Danau Toba, KNKT Datangkan Robot dari Singapura

Editor: M Iqbal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Robot ROV merekam visual korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

 
TRIBUNPEKANBARU.COM - Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Haryo Satmiko mengungkapkan sedang menunggu kedatangan sebuah robot untuk mengangkat mayat dari dasar Danau Toba.

Robot dengan dilengkapi CCTV ini akan didatangkan dari negara Singapura.

Haryo menjelaskan robot ini mampu masuk hingga kedalaman 2.000 meter. Robot ini akan bekerja mengkait mayat dengan tali.

Baca: Basarnas Temukan Bangkai KM Sinar Bangun, Korban dan Kapal Terlihat Jelas

"Dengan robot ini bisa diambil. Robot ini dapat mengkait mayat yang ada di dasar danau. Robot ini nanti kan di kemudikan dari darat atau dari atas kapal. Ini kan koordinasi antar negara jadi butuh proses,"ujarnya saat diwawancarai di Dermaga Tigaras, Jumat (29/6/2018).

Haryo juga belum bisa memastikan kapan robot itu akan tiba di Tigaras. Namun, ia memastikan akan datang secepatnya.

Selain robot untuk mengkait mayat, pihaknya juga membawa dua ROV dengan kedalaman 3.000 meter.

"Kebetulan tadi kita bawa dua. Cuma satu rusak. Kalau sudah bagus kita gunakan kangsung nanti," tambahnya.

Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Haryo Satmiko di Dermaga Tigaras, Jumat (29/6/2018). (tribun medan/tommy)

Seperti diketahui, tim gabungan Basarnas kesulitan dalam mengangkat mayat korban KM Sinar Bangun yang berada di kedalaman 450 meter.

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan mengatakan bahwa Basarnas dan tim gabungan menyiapkan dua opsi atas temuan itu.

Dalam hasil rapat, Basarnas sudah menemukan target. Namun permasalahan kembali setelah ditemukannya objek untuk pengangkatan.

Baca: KM Sinar Bangun Ditemukan, Keluarga Korban Tunggu Evakuasi Basarnas

"Kita sudah berunding dengan Pemkab, dan keluarga korban. Jadi ini masih rencana ya, apakah ini akan dilakukan pengangkatan atau tabur bunga dan mendoakan korban," kata Budiawan, Jumat (29/6/2018).

Budiawan mengungkapkan bahwa dari dua opsi tersebut nantinya akan dirundingkan dengan Pemda, Basarnas, dan keluarga korban penumpang KM Sinar Bangun.

Di mana opsi pertama adalah merelakan korban KM Sinar Bangun tetap berada di dasar danau. Lalu opsi kedua, tetap akan dilakukan pengangkatan jasad korban KM Sinar Bangun tapi memerlukan waktu yang lama.

"Dalam proses evakuasi di hari ke-12 ini, Tim SAR gabungan masih mengandalkan Pukat Harimau dan ROV. Dimana, ROV yang bekerja di bawah Danau Toba akan dibantu dengan alat terbaru juga sudah didatangkan untuk memperkuat lebih jelas gambar dari ROV soal temuan objek dari KM Sinar Bangun," ujarnya.

"Hari ke-12 pencarian, Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian dengan mengembangkan ROV, dan dua pukat harimau di KMP Sumut I, KMP Sumut II. Sekarang target dua aja. Pertama untuk target menemukan korban, dan untuk pemantauan dari udara," ungkap Budiawan.

Baca: Robot ROV Rekam 10 Jasad Penumpang KM Sinar Bangun yang Tenggelam di Danau Toba

Halaman
123

Berita Terkini