TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aksi protes yang dilakukan oleh sejumlah pengendara GoCar atau yang biasa disebut mitra GoCar masih berlangsung di depan kantor Gojek Indonesia di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (6/8/2018).
Aksi protes ini sudah diberlangsung sejak Senin pagi.
Para mitra gocar melakukan aksi protes dengan cara mogok makan.
Adapun hal yang menjadi tuntutan mereka adalah soal insentif yang dinilai tidak sesuai dan hanya menguntungkan sebelah pihak saja, dalam hal ini GoJek Indonesia.
Yose, salah seorang mitra GoCar menuturkan, dia dan kawan-kawannya sepakat meminta agar nilai insentif dikembalikan ke nilai awal.
"Dulu Rp 220 ribu, sekarang diturunkan jadi Rp 90 ribu. Itu pun dipotong lagi 20 persen dalam setiap biaya perjalanan yang rata-rata Rp 12 ribu," ungkap Yose.
Dipaparkan Yose, untuk mendapatkan insentif tersebut, para mitra GoCar terlebih dahulu harus mencari 12 poin atau 12 konsumen.
"Mitra seharusnya saling menguntungkan, baik kami supir GoCar maupun GoJek sendiri. Tapi kalau Rp 90 ribu ini menurut kami tidak manusiawi. Nilainya sangat turun drastis. Belum lagi dipotong," tegas dia.
Menurut Yose, angka ini tidak sesuai dengan biaya pengeluaran supir GoCar dalam sehari. Dimana mereka harus mengeluarkan biaya bahan bakar mobil, makan, dan lain-lain dan nilainya sangat jauh dari insentif yang diberikan saat ini.
Untuk itu Yose dan kawan-kawan ingin agar nilai insentif dikembalikan lagi ke nilai awal.
"Kalau tuntutan kami tidak direspon, maka akan ada aksi yang lebih besar lagi. Teman-teman di Jambi, Bukittinggi, Padang juga mengalami hal yang sama. Ini masalahnya nasional," paparnya.
Selain masalah insentif, mitra GoCar ini juga mempertanyakan soal sistem Pemutusan Mitra yang dilakukan GoJek.