Demo Mahasiswa Unilak

Demo Mahasiswa Unilak, Bawa Pipa Gas ke DPRD Riau, Ini Maknanya

Editor: Afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demo Mahasiswa Unilak, Bawa Pipa Gas ke DPRD Riau,

Laporan Wartawan Tribunpekanbaru.com, Teddy Tarigan

TRIBUNPEKANBARU.COM- Demo Mahasiswa Unilak, Bawa Pipa Gas ke DPRD Riau, Ini Maknanya

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi lembaga mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) mendatangi kantor DPRD Riau pada Senin (17/9/2018) sambil membawa pipa.

PIpa yang mereka bawa sebagai ilustrasi pipa migas yang mengalir di Riau. 

Persoalan migas ini juga menjadi tuntutan mahasiswa yang datang ke DPRD Riau. 

Mahasiswa ingin menyampaikan persoalan pengelolaan blok Rokan yang merupakan sentral migas terbesar di Riau namun dinilai belum mampu memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Riau.

Baca: BREAKING NEWS : Mahasiswa Unilak Demo ke Kantor DPRD Riau, Ini Tuntutan Mereka

Baca: Curahan Hati Mulyadi, 13 Tahun Jadi Guru Honor Pedalaman Inhu tapi Tak Bisa Ikut Tes CPNS

Baca: Drama Korea Terbaru My Only One Raih Rating Tinggi, Choi Soo Jong Kembali

Mereka juga melakukan aksi terkait kebijakan pemerintah pusat yang tidak berpihak kepada masyarakat Riau dilihat dari keadaan perekonomian bangsa makin merosot tajam dengan terjadinya nilai tukar rupiah di angka Rp 15.000.

Massa yang hadir membawa beberapa alat peraga ilustrasi berupa pipa yang diibaratkan sebagai pipa migas yang menyalurkan gas di Riau.

Mahasiswa hingga saat ini berusaha masuk ke dalam gedung DPRD Riau dan bertemu dengan anggota dewan, namun masih dihadang oleh aparat kepolisian.

"Sumber daya alam Riau serasa dikangkangi oleh kebijakan yang terlalu sentralisasi yang berkedok dikelola oleh ibu pertiwi, tanpa mempertimbangkan konsultasi dengan daerah penghasil migas," ungkap Septian Hadi.

Hingga saat ini mahasiswa melakukan aksi dan memblokade jalan Sudirman depan kantor DPRD Riau.

"Kami ingin berjumpa dengan anggota DPRD Riau, saya akan menjamin kami akan tertib ketika kami dipersilahkan untuk masuk, masuk harga mati," ungkap presiden mahasiswa Unilak, Ervan Ibsahrodan.(*)

Berita Terkini