Pengakuan Bocah 11 Tahun Korban Pencabulan, Diseret di Kamar hingga Dibanting di Taman

Editor: Afrizal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengakuan Bocah 11 Tahun Korban Pencabulan, Diseret di Kamar hingga Dibanting di Taman

"Saya lihat anak saya sedang memakai celana lantas di sana ada juga Brury, saya tanya apa yang kalian lakukan," kata dia.

Nini kemudian membawa Mawar di rumah untuk ditanyai.  Mawar pun mengaku telah dicabuli.

"Katanya dirinya sudah dinodai, sudah dua kali," kata dia.

Kepada ibunya, Mawar membeber, kejadian pertama terjadi di rumah penampungan.

Kejadian kedua di pekarangan tak jauh dari rumahnya.

"Kali pertama saya diajak ke sana lantas langsung diseret ke dalam kamar, yang kedua saya ditarik oleh pelaku dari rumah lantas dibanting di kebun," katanya.

Dengan berang, Nini mencari Brury.

Nini yang berbadan besar mencekik kerah baju Brury dan menyeretnya ke rumah.

Gilanya, saat ditanyai, Brury masih saja mengancam Mawar.

"Dia sebut anak saya bohong, " kata dia.

Malam itu Nini segera melapor ke Polsek Dimembe. Kesempatan tersebut dipergunakam Brury yang baru tiga bulan berada di Manado untuk kabur.

Hingga kini aparat Polsek Dimembe masih mengejar Brury.

Nini mengaku tak menyangka Brury melakukan perbuatan itu.

Selama ini, beber dia, Brury sudah dianggap keluarga.

"Dia sangat ramah, logat jawanya khas," beber dia.

Ungkap dia, Brury sering makan di rumahnya.

Ia selalu makan mi Instan.

"Saya tak menyangka Ia setega ini, " kata dia.(*)

Baca: Telat dan Sembunyi di Ruangan, Puluhan Pegawai Setdakab Pelalawan Tak Ikut Upacara Hari Kesadaran


Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Pengakuan Bocah Korban Pencabulan yang Disekap: Saya Diseret, Diikat hingga Dibanting di Kebun

Berita Terkini