Bersaing dengan Politikus Laki-laki dan Berpengalaman
"Saya tidak merasa bersaing dengan politisi laki-laki dan berpengalaman. Mereka saya jadikan mitra kerja. Politik itu seni untuk meyakinkan siapapun, termasuk lawan politik agar setuju dan mendukung gagasan politik saya. Tentulah saya memerlukan dukungan banyak politisi dan lintas partai. Saya bekerja seperti itu," kata Sewitri.
Ketika ia berada di parlemen, sekat dan batas partai sudah tidak ada. ia sudah menjadi wakilnya rakyat dari dapil yang ia wakili, bukan wakil partai lagi.
Bahkan ia sudah menjadi wakilnya rakyat Riau, karena ia bekerja di DPRD Riau dan mengabdi untuk masyarakat Riau.
Politisi berpengalaman ia jadikan inspirator dan tempat ia belajar politik lebih banyak.
Baca: Ramalan Zodiak Kamis, 29 November 2018: Pikiran Negatif Bikin Taurus Sulit Tidur
Baca: Promo Hotel di Pekanbaru untuk Tahun Baru 2019, Hotel Ini Tawarkan Kuliner Tempo Doeloe
"Saya mengumpamakan menjadi wakil rakyat itu seperti berjalan di Jalur pelangi. Sangat berwarna-warni. Warna partai yang beragam corak. Gagasan politik dan sudut pandang yg berbeda-beda. Dinamika masyarakat dengan beragam aspirasinya. Mitra kerja dari pemerintahan yang juga sangat dinamis dengan konsep-konsep pembangunannya. Keberagaman warna warni itu harus mampu kita kombinasikan menjadi sebuah konsep pembangunan Riau yang baik untuk kepentingan rakyat. Seperti pelangi yang indah setelah hujan reda," papar Sewitri.
Tanggapan Keluarga saat Terjun ke Dunia Politik
"Ahamdulillah, saya terjun ke dunia politik karena saya berjuang untuk keluarga dan masyarakat saya. Keluarga saya adalah unit terkecil dari masyarakat. Keluarga saya adalah bahagian dari masyarakat," sebut Sewitri.
Bagi Sewitri, terkadang inspirasi dan aspirasi itu lahir dari persoalan yang dialami rumah tangganya, dan juga dialami rumah tangga lainnya di tengah-tengah masyarakat.
Seperti, naik dan langkanya sembako, rusaknya jalan, buruknya pelayanan kesehatan, pelayanan pendidikan, dan lainnya.
"Saya berjuang untuk rakyat tentulah berjuang juga untuk keluarga saya, karena saya adalah rakyat. Keluarga saya sangat mendukung saya berada di tengah-tengah dunia politik," ujar Sewitri.
Tanggapan Teman-teman saat Tahu Terjun ke Dunia Politik
Awalnya tentulah terkejut, karena ia bukanlah siapa-siapa.
"Saya sama dengan teman-teman saya. Tapi saya masuk beberapa organisasi. Di sanalah proses belajar. Prosesnya tentulah panjang, penuh lika liku. Perlu kesabaran. Perlu ketekunan dan kesungguhan. Proses itulah yang membentuk dan membuat saya memahami dunia politik. Selain saya harus banyak belajar dan membaca, ikut bimbingan teknis, ikut training, dan lain-lain," papar Sewitri. (*)