ANEH! 10 Ekor Gajah Liar di Riau Berkeliaran di Halaman Kantor Camat Minas, Warga Ketakutan
Laporan Wartawan Tribunsiak.com, Mayonal Putra
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Aneh! Sebanyak 10 ekor gajah liar di Riau berkeliaran di halaman Kantor Camat Minas, juga masuk ladang petani di Desa Karya Indah, Kampar, Riau, Indonesia.
Warga Minas, Kabupaten Siak, Riau, Indonesia dikagetkan dengan kedatangan 10 ekor gajah liar jenis Gajah Sumatra (Elephas Maximis Sumatranus), satu jenis hewan dilindungi di Indonesia.
Baca: KISAH Wanita Cantik Asal Pekanbaru Jadi Pengusaha, Bimbing Ekonomi Kreatif Anak Muda
Baca: DUKUN Palsu di Pekanbaru Bisa Gandakan Uang sampai Rp 5 Miliar, Polisi Amankan Perangkat Ritual
Warga kewalahan mengusir herbivora raksasa itu karena jumlah gajah liar itu mencapai 10 ekor.
Kejadian yang sempat membuat warga ketakutan itu terjadi pada Minggu (2/12/2018) malam, sehingga warga berjaga sepanjang malam sambil berusaha mengusir kawanan gajah liar tersebut.
Warga juga menduga, kawanan gajah itu kesulitan mencari makan di dalam hutan, sehingga malam itu, kawanan gajah justru mencari makan di halaman kantor camat Minas.
Tanaman muda milik warga sekitar kantor camat habis dibabat si kuping besar.
Banyaknya perkebunan dan tanaman pada pekarangan rumah warga dimakan gajah, warga kemudian memanggil Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau di PLG Minas.
Baca: 598 Pelamar lulus SKD CPNS 2018 Bengkalis, Tunggu Jadwal Tes SKB
Baca: Warga Menjerit Harga Kelapa di Inhil Anjok, Begini Tanggapan Ketua TPID Riau
Mereka turun tangan untuk melakukan pengusiran gajah-gajah liar itu.
Camat Minas, Hendra mengatakan, berkeliarannya gajah liar di pemukiman warga bukan kali pertama terjadi di Minas.
Sebab, habitat gajah tersebut sudah banyak yang hilang dan berganti perkebunan.
"Hutan sudah berangsur hilang, jadi tidak ada lagi ketersediaan makanan gajah. Akibatnya mereka masuk kampung," kata dia, Senin (3/12/2018).
Gajah-gajah liar sudah digiring ke areal hutan tersisa, dengan meletuskan mercon.
Warga yang terkena imbas kembali memperbaiki pekarangan mereka.