Bahkan pihaknya juga memiliki data lengkap hingga rekaman percakapan perusakan atribut Partai Demokrat tersebut, semuanya diduga mengarah pada kekuasaan dan penguasa.
" Kami juga sudah mendatangi rumah di Jalan Duyung di Pekanbaru untuk menelusuri yang diduga menyuruh perusakan itu dan semuanya sudah kami punya, "ujar Ferdinand.
Pihaknya juga meminta aparat penegak hukum untuk menempatkan hukum dengan adil karena saat ini muncul ke permukaan jika pelaku perusakan diintimidasi saat ditangkap oleh orang Demokrat agar mengakui penyuruh mereka adalah partai penguasa.
"Kami jelaskan tidak ada dipaksa dan itu pengakuan dari pelaku, makanya kami minta agar penegakan hukum juga tuntas, "jelas Ferdinand Hutahaean.
SBY Jalan Kaki
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama pihak Demokrat Riau langsung turun ke jalan melakukan penyisiran, Sabtu (15/12/2018) terkait pengrusakan baliho SBY.
Dengan berjalan kaki, rombongan tersebut berjalan kaki di Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru, tepatnya di depan kantor DPRD Riau.
SBY yang juga didampingi Sekjen DPP Demokrat, Hinca Pandjaitan yang turut serta dalam rombongan itu menyaksikan satu persatu baliho yang dirusak tersebut.
SBY tampak tidak banyak berkata-kata, sesekali ia tampak menggelengkan kepala, dengan raut muka tidak banyak ekspresi.
"Pemimpin yang baik harusnya menghargai pemimpin lainnya," ujarnya singkat sambil terus ikut melihat dan mengangkat langsung baliho rusak tersebut.
Selain itu, banyak spanduk juga tampak berserakan dan ada juga yang dibuang ke parit.
Di samping atribut yang rusak tersebut, banyak baliho partai dan atribut milik partai lainnya dalam keadaan baik-baik saja.
Sejauh ini lelaki berinisial HS (22) warga Pekanbaru, yang diduga merupakan pelaku pengrusakan baliho Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih menjalani pemeriksaan di Polresta Pekanbaru.
Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi Tribun, terkait update kasus pengrusakan baliho SBY tersebut.
"HS masih terperiksa. Masih dilakukan pemeriksaan intensif," kata Sunarto.