SBY menambahkan saat ini pihaknya di Demokrat hanya berharap agar pihak kepolisian bisa menuntaskan kasus ini dengan cepat dan tuntas, karena ditunggu rakyat.
"Justru sekarang saya dan Demokrat sungguh berharap kepolisian kita bisa menangani secara serius dan tuntas rakyat menunggu dan kami menunggu, "jelasnya.
Bahkan Susilo Bambang Yudhoyono juga bercerita jika kekuatan Kepolisian tidak perlu dikhawatirkan lagi, karena di masa kepemimpinannya 10 tahun banyak prestasi Kepolisian yang berhasil tuntaskan kasus dalam waktu dekat.
"Kepolisian kita hebat pada saat 10 tahun saya memimpin banyak sekali kasus diselesaikan cepat tepat tuntas. Hari ini saya dan rakyat menunggu adakah bisa dilakukan lagi. Saya juga ingin kebenaran terwujud untuk keadilan, "ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean yang tidak akan menanggapi serius tindakan Kapitra Ampera.
Ferdinand mengingatkan Kapitra agar jangan sampai salah dalam berbuat.
"Saya tidak tahu, Kapitra sedang ngigau mungkin habis minum air apa mungkin, pikirannya kok jadi seperti, saya menyayangkan dia praktisi hukum, tidak ada Pak SBY menuding (pelaku pengrusakan) kami hanya mengadu kepada Tuhan yang maha kuasa, "ujar Ferdinand ditemui di CFD saat mendampingi SBY Minggu (16/12/2018).
Baca: Sebelum Pekanbaru AHY Sebut Perusakan Bendera Partai Demokrat Juga Terjadi di Kebumen dan Medan
Baca: AHY Terbang ke Riau Lakukan Investigasi Perusakan Baliho dan Bendera Partai Demokrat
"Jangan sampai ketabrak tembok (Kapitra), Karena kami ada bukti kunci rekaman percakapan ini sangat palit,"ujarnya.
Bahkan Ferdinand juga menantang balik Kapitra.
"Kalau Kapitra mau coba - coba silahkan. Pak SBY akan ke Polda kalau Kapitra melaporkan, akan dijelaskan semuanya akan dibongkar semuanya, "ujar Ferdinand.
Saat ditanya lagi apakah pihaknya juga akan melaporkan balik Kapitra atas rencana pelaporan tersebut, Ferdinand mengatakan tidak perlu menanggapi serius pengacara (Kapitra) tersebut.
Karena menurutnya semua orang juga sudah tahu siapa Kapitra.
"Saya pikir Kapitra ini tidak perlu ditanggapi serius ya karena dia cari sensasi dan panggung apalagi dia nyaleg di Riau. Kami anggap lucu- lucuan saja, "ujarnya.
"Saya kenal Kapitra dan siapa dia. Ayo kita buka - bukaan di Polda, "jelasnya.
Sementara terkait pelaku perusakan diakui Ferdinand memang arahnya kepada penguasa, apalagi ada saksi yang menyebut nama seorang kader bahkan pimpinan ranting partai penguasa.
"Kita menemukan informasi dan ditelusuri, dari hasilnya patut diduga ada kaitannya dengan kekuasaan dan penguasa. Itu informasi yang didapat di lapangan, "ujar Ferdinand.
Baca: Berapa Orang Jumlah Pelaku Perusakan Baliho dan Bendera Partai Demokrat di Pekanbaru?