TRIBUNPEKANBARU.COM - Setiap hari Jumat, ratusan personel Kepolisian Polda DIYmendatangi warga di pelosok desa.
Pada Jumat (4/1/2019), dipimpin langsung Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri, anggota polisi mendatangi desa Getas, Kecamatan Playen, Gunungkidul.
Dalam kesempatan itu, selain membagikan sembako pada ratusan warga, Kapolda mendatangi nenek Wagiyem yang mengaku berusia hampir 100 tahun yang tinggal seorang diri di rumah sederhana.
Wagiyem, karena usianya, tidak bisa mendatangi lokasi baksos di Gunung Gede, Getas.
Dia tinggal sendiri, karena memang tidak menikah.
Yuli kerabat jauhnya mengaku mengevakuasi Wagiyem dua tahun lalu.
Saat itu dia tinggal sendiri di rumah gubug. Saat itu dia sudah meminta untuk tinggal di rumahnya namun menolak.
"Dia (Wagiyem) meminta dibuatkan rumah kecil, tidak mau tinggal di rumah saya. Ya sudah saya buatkan sederhana, yang penting dia nyaman,"kata Yuli ditemui Jumat.
Setiap hari bersama sanak saudara dan masyarakat sekitar, dirinya mengirim keperluan sehari-hari.
Baca: Detik-detik Buaya 4 Meter Terkam Tangan Warga Inhu, Pasang Jaring Ikan di Danau Meduyan
Baca: Pengunjung Di Dunia Maya Tak Sepenuhnya Manusia, Tetapi Akun Robot yang Bisa Diperjualbelikan
Baca: Restorasi Gambut di Riau Belum Maksimal, Jikalahari: BRG Harusnya Berani Lapor ke Presiden
Baca: Dicekoki Miras hingga Mabuk di Kamar Kos, Wanita 19 Tahun di Kediri Digagahi 2 Temannya
Sebab, Wagiyem tidak berkeluarga, dan sering memilih menyendiri.
"Senangnya menyendiri, karena mungkin sudah kebiasaan sejak muda,"ujarnya.
Pagi tadi Kapolda DIY bersama rombongan mendatangi lokasi yang terletak di tengah pemukiman.
Wagiyem tinggal sebatang kara dalam rumah yang terbuat dari kayu dengan ukuran kurang lebih 4x3 meter.
Saat itu, dirinya sedang duduk di bangku depan rumahnya. Saat sampai di lokasi, salam diucapkan Ahmad namun Mbah Wagiyem tak bergeming.
"Lebih dekat dan sedikit keras Ndan, pendengarannya sudah terganggu," kata salah seorang warga.
Sesekali jendral bintang dua ini menanyakan arti dari pertanyaan Mbah Wagiyem karena tidak paham artinya lantaran menggunakan bahasa jawa kromo alus.
"Umur Mbah Wagiyem berapa tahun?" tanya Kapolda.
Baca: Inilah 5 Drama Korea Terbaru di Bulan Januari 2019, Ada Best Chicken Hingga Romance is a Bonus Book
Baca: Sejarah Tangsi Belanda yang Lebih Tua dari Istana Siak, Hanya 2 Pasukan yang Pernah Memanfaatkannya
Baca: Sahabat Ustaz Abdul Somad Ungkap Rahasia Sepeda Motor UAS Saat Masih Kuliah di UIN Suska
Ketika dijawab 100 tahun, Ahmad sedikit kaget.
Beberapa menit berbincang, ia menyerahkan sembako.
"Saya persilakan Bapak mampir ke rumah saya sebentar," kata Wagiyem.
Namun, karena akan kembali ke Yogyakarta, Kapolda berpamitan.
"Saya doakan rezeki Bapak Ibu semua yang ke sini lancar," ucapnya dengan mata berkaca-kaca Ahmad Dofiri mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang ada di Polda DIY setiap hari Jumat.
Tak hanya di Gunungkidul, tetapi juga di daerah lainnya. "Kegiatan ini kolaborasi anggota Polri yang diinisiasi oleh Brigadir Ali dengan rekan-rekan yang tiap Jumat mendatangi orang tua jompo di tempat-tempat terpencil, (hari ini bersama) Forum Silaturahmi Desa Getas," ujarnya.
Ahmad menuturkan, anggota polisi tugasnya tidak hanya menangkap maling atau penjahat saja tetapi juga berbagi memberikan sedikit santunan dan memberikan layanan kesehatan.
Baca: 2019 Riau Diancam Kemarau Kering, Sekda Minta Bulog Siapkan Cadangan Beras untuk Riau
Baca: Titik Panas Mulai Terpantau di Dumai dan Rohil, Riau Hadapi Musim Kemarau Kering 2019
Baca: Sambut Hari Bakti Imigrasi, Kanim Kelas II Siak Taja Layanan Paspor Simpatik
"Intinya kegiatan ini adalah bagaimana bekerja sama dengan masyarakat bahu membahu, anggota polisi pekerjaannya bukan hanya menangkapi maling, menilang sepeda motor di jalan dan lain-lain.
Hal khusus seperti ini, mereka memberikan bantuan kesehatan, dan lain-lain," ucapnya.
Salah seorang anggota polisi yang menginisiasi kegiatan, Brigadir Nur Ali Suwandi mengatakan, selain Jumat, hari akhir pekan juga digunakan untuk mendatangi lokasi.
"Sabtu menyambangi warga, Jumat tausiyah untuk menenangkan warga, kedua baksos, dan terakhir bakti kesehatan. Kami minta bantuan dokter Polda DIY,"ucapnya.
Dia mengaku sudah melakukan kegiatan 2 tahun terakhir, mendatangi warga yang sulit diakses.
Ali yang bertugas di kesatuan Provost Polda DIY ini juga merawat ratusan anak-anak yatim piatu di Kotagede, Yogyakarta.
"Alhamdulillah kegiatan ini didukung oleh Kapolda,"ucapnya.