Perwako ini meniadakan tunjangan penghasilan bagi guru sertifikasi.
Dialog ini sudah direncanakan sejak Senin kemarin.
Pemerintah kota juga sempat bertemu dengan perwakilan guru SD dan SMP yang sudah sertifikasi.
"Senin lalu kami sudah bertemu dengan perwakilan. Sayangnya Selasa para guru tetap menggelar aksi, kami kecewa dengan aksi tersebut," ulasnya.
Menurutnya, pertemuan ini awalnya cuma untuk perwakilan guru.
Tapi nyatanya ada 40 guru yang datang ke ruang rapat Walikota Pekanbaru.
"Kalau perwakilan bisa dijelaskan secara detil, kalau ramai -ramai bagaimana menjelaskannya," terangnya.
Baca: DISKON HARI INI, Informa Panam Gelar Promo Wow Sale Up To 50 Persen Hingga 7 April 2019
Baca: 31.750 Titik dari 41.333 Titik PJU di Pekanbaru Tanpa Meteran, Ini Sebab Pemko Belum Bayar Tunggakan
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru, Jadi Duta FMIPA dan Suka Berpantun, Dipanggil Dayang Cermai
M Noer mengaku bahwa dialog dengan para guru SD dan SMP batal digelar pada Jumat siang.
Guru akhirnya meninggalkan ruang rapat dengan kecewa.
Mereka heran Sekdako tidak masuk ke ruang rapat.
Puluhan guru sudah menanti selama hampir dua jam untuk bertemu dengan pemerintah kita.
"Saya bukannya mengelak, kan sudah bertemu tim dari pemerintah kita. Kalau saya tadi masuk, saya cuma memberi klarifikasi saja," terangnya.
Noer menjelaskan bahwa perwako disususun ada dasarnya.
Ia menampik perwako dibuat tidak berdasar.
Pemerintah kota belum berencana merevisi perwako tersebut.