Karena itu, Letjen JS Prabowo juga menyampaikan sebuah status terkait dengan lagu yang dinyanyikan oleh Robertus Robet.
Secara terbuka, Letjen JS Prabowo juga menantang aktivis yang membela upaya penegakan hukum kepada diri Robertus Robet tersebut.
Soalnya sejumlah kalangan aktivis yang dikabarkan telah mengaku sebagai pejuang demokrasi dan Hak Asasi Manusia diam saja terhadap upaya kriminalisasi yang terjadi.
Terakhir, persekusi dan kriminalisasi dialami oleh Rocky Gerung, Neno Warisman, dan Muhammad Said Didu.
Upaya untuk mempersekusi dan memenjarakan Rocky Gerung tengah dilakukan dan sejauh ini belum membuahkan hasil.
Terakhir, Rocky Gerung dilaporkan telah melecehkan KH Agus Salim, padahal kisah yang disampaikannya justru pujian untuk tokoh tersebut.
Kisah serupa juga disampaikan sejumlah kalangan lainnya di antaranya dilakukan oleh Ustadz Adi Hidayat.
Baca: Moeldoko: Jangan Lagilah Cari Gara-gara dengan TNI
Baca: Amankan Proyek Trans Papua-Wamena, Pasukan TNI Diserang KKB, 3 Prajurit Gugur Dalam Baku Tembak
Mengapa tidak minta agar proses hukum lainnya spt kasusnya HRS, Alvian Tanjung, Ratna Sarumpaet, dan Ahmad Dhani dihentikan?
JS Prabowo juga menyampaikan link berita terkait kembali jatuhnya korban dari TNI karena dibunuh oleh teroris di Papua.
Mereka menyusul peristiwa pembantaian sejumlah pekerja konstruksi jalan tol, yang kasusnya tidak kunjung diselesaikan juga.
Saya ikut BERDUKA,
Sdh 3 bln sejak penembakan yg menewaskan puluhan karyawan sipil di Papua, pelakunya blm dpt ditangkap, sebaliknya yg terjadi malah bertambahnya korban jiwa dari Prajurit TNI.
Perlu dilakukan evaluasi menyeluruh thd peristiwa ini.
Sementara itu di Poso (3/3) .....
Meski dihina dgn nyanyian yg melecehkan ABRI, tim TNI dlm kontak tembak dpt menewaskan 1 org pok MIT (Ali Kalora) dan merampas 1 pucuk M16A1.