WOW, Seorang Ibu Muda di Pekanbaru Lahirkan Anak Kembar Tiga dari Hasil Program Bayi Tabung di PMC
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wow, seorang ibu muda di Pekanbaru bernama Yayu Afriani Rahayu lahirkan anak kembar tiga dari hasil program bayi tabung di Pekanbaru Medical Center (PMC).
Yayu Afriani Rahayu adalah istri dari Iwan Syofwandi, mereka merupakan pasangan yang sudah 15 tahun menunggu kehadiran seorang anak.
Atas karunia Allah SWT, mereka dikaruniai bayi kembar tiga dari hasil program bayi tabung di PMC.
Yayu Afriani Rahayu (36) yang usai melahirkan di satu ruangan lantai III PMC senyum berseri dan sumringah di samping ketiga bayi kembarnya yang baru dilahirkan pada Senin (8/4/2019), melalui proses bayi tabung di rumah sakit yang berlokasi di Jalan Kapling, Pekanbaru itu.
Baca: DAFTAR 16 DAERAH Rawan Konflik Pemilu 2019, Masukkah Riau? Sumbar Masuk, Kapolresta: Polisi Netral
Baca: Dokter Muda dan Ganteng Pilih Jadi Caleg, Pernah Tolong Bayi Step, Digelari Emak-emak SI ALIS TEBAL
Baca: VIRAL Video Bule Cantik Asal Swiss Lancar Berbahasa Minang, Asik Makan Sate Padang di Pinggir Jalan
Yayu dengan senang hati menyambut kedatangan Tribun menyambanginya ke rumah sakit tersebut pada Selasa (9/4/2019) sore.
Istri dari Iwan Syofwandi itu langsung memperkenalkan 3 bayinya, dua perempuan dan satu laki-laki, yang diberi nama Ihsan, Ivana dan Ivani.
Bayi yang laki-laki lahir dengan berat 2,7 kilogram, sedangkan yang perempuan masing-masing dengan berat 1,8 kilogram.
Diceritakan Yayu, lima belas tahun lamanya ia dan sang suami menunggu kehadiran buah hati, namun ia masih belum dikaruniai anak.
Ketika ia memutuskan untuk mengikuti program bayi tabung di PMC, yang dimulai sejak Agustus 2017 lalu.
Tidak disangka-sangka, ia langsung diberikan 3 bayi sekaligus, yang sehat hingga lahiran.
“Saya serasa dalam mimpi. Tidak ada terpikir sedikitpun bisa mendapatkan bayi 3 sekaligus setelah 15 tahun menunggu. Rasanya dapat satu sudah bersukur, ini diberikan 3 sekaligus, kami sangat bersukur sekali, ini anugrah yang luar biasa. Saya merasa kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan kebahagiaan ini,” kata Yayu bercerita kepada Tribun dengan terus tersenyum dan mata berbinar.
Baca: DISKON HARI INI, Puluhan Hadiah Langsung, NOBEL Furniture Pameran di Mal Pekanbaru Hingga 14 April
Baca: 10 Hektar Lahan di Teluk Makmur Terbakar, Udara Pagi di Dumai Riau Berada di Level TIDAK SEHAT
Baca: Peresmian Gedung Baru RSUD Indrasari, Laporan Fisik dan Keuangan Awal Tahun 2019, Tiga Dinas Rendah
Dikatakan Yayu, pertama kali ia mengetahui memiliki 3 bayi di kandungannya, adalah pada saat pemeriksaan jantung bayi, pada usia kandungan 6 minggu.
Saat itu ia kaget sekali, bercampur senang, dan juga ada rasa kawatir sekaligus takut, karena kandungan kembar 3 tersebut juga berisiko bagi bayi yang dikandung.
“Jadi ada dua sel telur yang ditanamkan ke rahim, karena kawatir salah satunya tidak nempel. Mungkin sudah rencana Allah, ternyata keduanya jadi, bahkan salah satunya menjadi kembar, sehingga menjadi tiga. Semuanya terjadi begitu cepat, rezki yang tidak disangka-sangka,” imbuhnya.
Namun Yayu dan suaminya ditenangkan oleh dokter yang menanganinya, yakni dr Ihsan.
Semua proses dan tahapan kehamilan selalu dicek dan dikontrol, sehingga Yayu merasa tenang, aman dan nyaman selama hamil.
“Saya sangat berterimakasih sekali kepada dr Ihsan bersama keluarga dan rumah sakit PMC, yang cukup banyak membantu kami dalam menjalankan proses bayi tabung. Selama kehamilan semua berjalan lancar, bahkan sehari sebelum melahirkan saya juga sempat jalan-jalan. Oleh karena itu, kami memberikan nama anak kami yang laki-laki dengan nama Ihsan, sama dengan nama dokternya. Untuk nama lengkapnya masih kami pikirkan. Kami juga ingin anak kami bisa sukses dan membantu orang banyak seperti dr Ihsan,” tuturnya.
Sementara itu, Komisaris PT Pekanbaru Medikal Center, Prof dr H K Suheimi SpOG K (Fer) kepada Tribun mengatakan, kejadian bayi tabung kembar 3 baru kali ini terjadi di PMC.
Baca: 6 Caleg Cantik GOYANG Pekanbaru dan Riau, Wakili Perempuan, dari Pengusaha hingga Politikus Sejati
Baca: VIRAL Selebgram Cantik Jual Bakmi dan Bakso, Juga Caleg Cantik pada Pileg 2019, Ia Suapi Pelanggan
Baca: VIDEO Viral Bule Cantik Asal Swiss Lancar Berbahasa Minang, Makan Sate di Petamburan Tanah Abang
Setelah melakukan cukup banyak program bayi tabung sejak tahun 2017 lalu, kejadian tersebut baru itu terjadi di sana.
“Sebelumnya sudah pernah ada kejadian kembar, tapi itu kembar dua. Ini tiga sekaligus. Cukup langka terjadi. Kami memang sempat memasukkan dua sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahim ibu, karena biasanya kalau yang satu tidak berkembang, ada satu lagi yang diharapkan bisa berlanjut,” katanya kepada Tribun, yang didampingi istrinya, dr Hj Zurtias Suheimi, MARS, yang juga menjabat sebagai Direktur PT Pekanbaru Medikal Senter.
Dikatakannya, dalam rahim ibu, ternyata dari dua embrio, salah satu embrionya membelah, sehingga menjadi dua, sehingga dalam dua kantong kehamilan, salah satunya berisi dua, dan terus tumbuh berkembang, sampai akhirnya melahirkan.
Diakui dr Suheimi yang juga merupakan ayah dari dr Ihsan ini, kasus kembar 3 tersebut memang kadang berisiko bagi sang bayi.
Kadang satu atau dua di antaranya akan sulit tumbuh dan berkembang, bahkan ketiganya bisa juga tidak tumbuh dan berkembang, lalu mengecil karena tidak bertahan.
“Tapi Alhamdullah, semuanya berjalan dengan lancar, sampai akhirnya melahirkan pada Senin pagi pukul 07.00 WIB kamren, melalui lahiran operasi,” ulasnya.
dr Hj Zurtias Suheimi, MARS selaku direktur rumah sakit tersebut mengatakan, pihaknya juga turut senang dan bahagia.
Bahkan, ia sendiri juga sempat menghias kamar ibu dan tiga bayi tersebut dengan balon-balon, dan hiasan lainnya di kamar itu, untuk menyambut ibu dan bayi yang tengah bersuka cita.
Baca: BUKAN Kampanye Politik, CEWEK CANTIK Asal Pekanbaru Ini Kampanyekan Peduli Sampah dan Kebersihan
Baca: Kisah CEWEK CANTIK Berbisnis Pakaian, Layani Pelanggan Off dan On hingga Raup Omset sampai Rp 6 Juta
Baca: Mahasiswi CANTIK dan Cewek Cantik Bisnis Sampingan Make Up Artis, Belajar dari Tutorial di Youtube
“Kami juga sangat bersukur, Alhamdulillah semua dilancarkan. Semoga kelak menjadi anak yang soleh dan soleha, serta berbakti kepada orangtua,” tuturnya.
Sementara itu, pernah juga kami kisahkan pasangan suami istri asal Pekanbaru, divonis tidak bisa hamil normal pilih program bayi tabung.
Kisah pasangan suami istri asal Pekanbaru, divonis tidak bisa hamil normal pilih program bayi tabung di Rumah Sakit (RS) Pekanbaru Medical Centre (PMC).
Kebahagiaan terpancar dari wajah pasangan Hari Susanto dan Fira Septianti. Baru saja mereka menyambut kehadiran anak keduanya, yang sebelumnya melalui proses program bayi tabung, di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Centre (PMC).
Keduanya sangat bersukur.
Baca: WOW, Mahasiswa di Pekanbaru SIMPAN Pil Ekstasi 8.617 Butir, Polisi Pura-pura Jadi Pemesan
Baca: IBU Ini Saksikan Sidang Vonis Hukuman Mati Anaknya di PN Bengkalis, Tanpa Meneteskan Air Mata
Baca: KISAH Dua Cewek Cantik Pemain Perkusi Asal Pekanbaru, Ini Foto-foto Cantik Mereka
Walau divonis tidak bisa hamil secara normal, namun Fira masih berkesempatan untuk berusaha dengan cara lain, yakni bayi tabung.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur sekali pastinya. Karena kembali mendapatkan buah hati yang kedua, walau sebelumnya sempat dinyatakan tidak bisa hamil secara normal," kata Fira kepada Tribun, Rabu (16/1).
Diceritakan Fira, selama sembilan tahun lamanya, mereka menunggu buah hati mereka.
Berbagai usaha dan uapaya telah dilakukan, namun tidak ada hasil apa-apa.
Pada tahun 2012 silam, mereka baru mengetahui kalau Fira ada kelainan organ, sehingga jalan satu-satunya adalah mencoba peruntungan dengan melakukan program bayi tabung.
Sempat mereka rencanakan akan melakukan program bayi tabung di Jakarta.
Namun dengan banyak pertimbangan, akhirnya niat tersebut belum direalisasikan.
"Kalau di Jakarta tentu kami harus bolak-balik. Sementara kita kerja. Selain itu, untuk program bayi tabung, konsultasinya kan tidak bisa dipastikan jadwalnya. Kadang di waktu tertentu bisa dadakan. Selain itu, untuk program bayi tabung, calon orangtua dianjurkan rileks, santai, tidak kelelahan, dan tidak ada beban," kata Hari.
Baca: JARINGAN Mahasiswa yang Simpan Pil Ekstasi 8.617 Butir sampai ke Luar Riau
Baca: Rumput Sintetis untuk di Dalam Rumah, Indah dan Nyaman untuk Keluarga
Baca: Dosen BERCADAR Asal Riau Temukan Obat Herbal untuk Penyakit HIV dan AIDS
Salah satu rumah sakit di Pekanbaru, PMC melaunching program bayi tabung pada tahun 2013, Hari mendapat kabar dari temannya tentang informasi tersebut.
Ia kemudian menelpon melalui call center, kemudian diarahkan ke Manager Operasional Klinik Bayi Tabung PMC, Abdul Khaer.
Dari Abdul Khaer, kemudian dipertemukanlah pasangan tersebut dengan dr Ihsan.
Dari situlah prosesnya dimulai oleh dr Ihsan, dan dibantu oleh Embriolog PMC, Ummu Habibah, mulai dari proses stimulasi, selanjutnya proses tindakan.
Setelah dinyatakan berhasil untuk tahapan tersebut, dan dinyatakan hamil, pasangan ini sangat bersukur, hingga setelah sembilan bulan kemudian lahirlah anak pertamanya, Abdul Rahman Alfatih pada 5 Juni 2015 lalu.
Disusul kemudian Jasmine Norin Falisa, 14 Januari 2019.
"Ini menjadi anugerah yang sangat besar bagi kami. Allah sudah merencanakan segala sesuatunya, tinggal kita berdoa, berusaha melaksanakan. Karen Allah memilihkan jalan buat kita. Yang penting, persiapkan mental kita," imbuhnya.
Manager Operasional Klinik Bayi Tabung PMC, Abdul Khaer mengatakan, saat ini untuk proses bayi tabung di rumah sakit tersebut sudah bisa full 100 persen.
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Perangi Hoax, Edukasi Masyarakat Bahaya Laten Hoax
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Jadi Model, dari Remaja 14 Tahun hingga Jadi Miss Teen Riau
Baca: KISAH Cewek Cantik Asal Pekanbaru Lahir di Keluarga Seniman, Lomba Nyanyi hingga Jadi Dara Pekanbaru
Sebagai rumah sakit yang menyediakan program tersebut satu-satunya di Riau, Abdul mengatakan sudah cukup banyak pasien yang berhasil hingga melahirkan secara normal di rumah sakit yang berada di Jalan Kapling tersebut.
"Sudah banyak yang berhasil, bisa dikatakan sudah puluhan keluarga. Di sini kita tidak langsung menyarankan program bayi tabung, tapi terlebih dulu kita coba natural cycle, selanjutnya inseminasi. Kalau tidak juga, baru kita anjurkan program bayi tabung. Yang penting datang saja dulu, nanti kita carikan jalan terbaik," tuturnya.
Dijelaskannya, ada dua proses yang harus dilalui untuk program bayi tabung tersebut, yakni proses stimulasi dan proses tindakan.
Setelah dilakukan proses stimulasi, selanjutnya dakukan proses tindakan. Untuk proses tindakan tersebut, terdiri dari Ovum Pick Up (OPU) atau petik telur, ICSI Intra Cytoplasmic Sperm Injection, atau proses antara sel telur yang dipetik dengan sperma yang terbaik, sehingga berkembang menjadi embryo. Selanjutnya baru kemudian proses ET atau Embryo Transfer.
"Butuh waktu selama 10 sampai 14 hari untuk seluruh proses stimulasi dan tindakan. Setelah berhasil, tinggal menunggu kehamilan seperti biasa," jelasnya.
Adapun estimasi biaya program bayi tabung tersebut dikatakan Abdul berkisar antara Rp 60 sampai Rp 70 juta.
Ia juga menjelaskan berdasarkan aturan dalam Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, untuk program bayi tabung tersebut tidak bisa ditanggung BPJS.
15 Tahun MENUNGGU ANAK, Pasangan di Pekanbaru Dikaruniai 3 Bayi Melalui Program Bayi Tabung di PMC.
15 Tahun MENUNGGU ANAK, Pasangan di Pekanbaru Dikaruniai 3 Bayi Melalui Program Bayi Tabung di PMC. (Tribunpekanbaru/Alexander)