Saat itu para pedagang tidak boleh lagi bongkar muat komodoti pasar di kawasan Jalan Tuanku Tambusai.
Aktivitas ini menimbulkan kemacetan di jalan tersebut.
Para pedagang pun pindah ke Terminal Tipe C yang belum berfungsi. Mereka tidak cuma bongkar muat, tapi mendirikan lapak di sana.
Kondisi ini terjadi lantaran belum rampungnya Pasar Induk di Jalan Soekarno-Hatta ujung hingga kini. Terminal juga tidak lagi terurus.
Tumpukan sampah tampak menggunung di dekat lapak pedagang. Aroma pesing juga menyeruak di sekitar kawasan tersebut.
Sejumlah bus TMP yang sudah malfungsi terparkir di sana selama bertahun tahun.
Ada satu unit bus usang merupakan unit yang beroperasi pada 2008 silam.
Kawasan ini seharusnya menjadi tempat parkir bus TMP. Seluruh bus seharusnya sudah parkir di sana sejak akhir April 2019 lalu.
Namun belum seluruh bus TMP yang berfungsi parkir di terminal itu. Pantauan Tribun, sejumlah bus TMP masih parkir di Terminal Tipe A Bandar Raya Payung Sekaki.
Bus TMP pun harus berbagi parkir dengan bus AKAP yang singgah kesana. Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru mengaku hanya sebagian bus TMP yang sudah parkir di Terminal Tipe C.
"Baru sebagian bus TMP sudah di lokasi tersebut," jelas Plt Kadishub Pekanbaru, Yuliarso kepada Tribun.
Menurutnya, bus TMP tidak bisa parkir di Terminal Tipe C Kota Pekanbaru karena masih adanya kios-kios yang belum dibongkar. Kondisi ini membuat terminal ini belum bisa menampung seluruh bus TMP.
"Makanya baru sebagian bus TMP yang bisa parkir di sana," ujar Mantan Camat Rumbai Pesisir ini.
Plt Direktur PT.Trans Pekanbaru Madani, Dafis Supratman mengaku belum tahu pasti kondisi terkini bus TMP di Terminal Tipe C Pekanbaru.
Ia menyebut seluruh bus TMP seyogyanya berada di sana.
Jumlah bus TMP yang parkir di sana mencapai 75 unit. Bus TMP yang masih beroperasi juga berbagi tempat di sana dengan bus TMP yang rusak.
"Saat ini baru 20 unit bus TMP bisa parkir di sana. Kondisinya tidak muat karena masih banyak lapak pedagang," jelasnya.(*)