Kisah Perawat ICU Selama Ramadhan, Berlari-lari Buka Puasa Hingga Hadapi Pasien Sakaratul Maut
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berprofesi tenaga medis di rumah sakit, banyak suka duka yang dirasakan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini.
Disamping ibadah puasa harus tetap jalan, tanggung jawab sebagai petugas kesehatan juga tidak bisa ditinggalkan.
Kondisi ini paling dirasakan oleh para perawat di Intensive Care Unit (ICU), yang merupakan ruang khusus untuk pasien krisis.
Di sini, pasien memerlukan perawatan intensif dan observasi berkelanjutan, dan juga harus dirawat secara intensif oleh para perawat dan juga dokter yang bertugas.
Ketua Komite Keperawatan Rumah Sakit Awal Bros Panam, Ns Amelia Dewi, S.Kep kepada Tribunpekanbaru.com menuturkan, menjalankan ibadah puasa merupakan kewajiban yang dijalankan oleh umat muslim.
Baca: Sudah 15 Orang Petugas Pemilu Meninggal di Riau, Sakit 110 Orang
Meski demikian, bagi pihaknya yang menjalankan tugas di bulan Ramadhan, kewajiban tersebut sama sekali tidak menjadi beban.
Tapi diakuinya, dalam melaksanakan puasa sekaligus tugas sebagai perawat di rumah sakit, bukan merupakan tugas yang gampang dilaksanakan.
Dengan hati yang ikhlas dan tulus, semunya bisa dilaksanakan dengan baik.
"Bagi kami berpuasa dan menjalankan tugas sebagai perawat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan sekaligus. Memang tidak mudah menjalankannya, tapi bukan berarti menjadi beban. Dengan niat yang tulus dan ikhlas, kami InsyaAllah bisa melaksanakan keduanya dengan maksimal," kata Amelia saat berbincang dengan Tribunpekanbaru.com di ruang kerjanya, Senin (13/5).
Dikatakan Amelia, melakukan perawatan kepada pasien di ICU memang cukup berbeda dengan merawat pasien biasa, karena penanganannya harus benar-benar intensif dilakukan.
"Di ICU setiap tindakan itu tertata, ada stepnya. Tingkat ketergantungan pasien lebih full kepada kita, dan kita juga harus full berikan pelayanan, tanpa ada bantuan dari keluarga pasien, karena harus petugas yang melakukan semuanya," jelasnya.
Baca: Keindahan Masjid Agung Islamic Center yang Tak Lekang oleh Waktu, Hiasannya dari Beberapa Negara
Sedangkan untuk momen buka puasa, dikatakan Amelia biasanya pihaknya membiasakan untuk membawa air putih hangat di dekat tempat kerja, saat mendekati waktu berbuka puasa.
"Waktu berbuka puasa dan waktu sahur, memang bertepatan dengan jam-jam sibuk untuk melakukan perawatan kepada pasien. Pas buka puasa perawatan intensif, kemudian pas masa sahur waktu untuk memandikan pasien. Itu kami harus berpandai-pandai membagi waktunya, tanpa harus mengabaikan perawatan pasien. Misalnya untuk buka puasa, para perawat biasanya sudah siap dengan air putih hangat di samping. Jadi pas buka puasa tinggal minum. Begitu juga sahur, dilakukan dengan bergantian," paparnya.
Saksikan juga berita video menarik Tribun Pekanbaru dengan subscribe ke channel YouTube Tribunpekanbaru.com: