PENGUMUMAN Kelulusan, Meski Sudah Dilarang, Siswa Siswi SMA di Pekanbaru Tetap Konvoi dan Coret Baju
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pengumuman kelulusan siswa SMA sederajat se-Riau pada Senin, meski dilarang, siswa siswi SMA di Pekanbaru tetap konvoi dan coret 'itunya'.
Nilai hasil ujian nasional (UN) tingkat SMA sederajat di Kuansing, Riau di 2019 ini, ada yang mengalami penurunan dan ada pula peningkatan.
Untuk penurunan sendiri terdapat di hasil UN untuk tingkat SMA.
Baca: PENGUMUMAN Nilai UN di Riau, Hindari Siswa Gelar Aksi Coret Baju Sekolah Umumkan Hasil UN di Website
Baca: TERUNGKAP Identitas Wanita TANPA KEPALA di Dumai, Korban WARGA Pekanbaru Masih Lajang dan Hamil Muda
Baca: Pelihara KING KOBRA, Mahasiswa di Riau Disejajarkan dengan MIKE TYSON dan Kristen Stewart (Video)
Baca: Kakek 63 Tahun Cabuli Remaja Laki-laki di Riau, Modus Ngajak Bekerja Membersihkan Kandang Babi
Tahun lalu, tingkat SMA Kuansing menempati peringkat empat se-Riau. Namun tahun ini mengalami penurunan.
"Kalau tahun ini memang SMA Kuansing peringkat 6 se-Riau. Ada penurunan bila dibandingkan tahun lalu," kata kepala cabang Dinas Pendidikan Riau di Kuansing, Syahrial, Senin (13/5/2019).
Ia memperkirakan penurunan nila UN SMA pelajar Kuansing ini karena penggunaan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer.
Padahal tahun lalu masih menggunakan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Tahun ini ada 32 SMA di Kuansing yang menggelar UN dengan sistem UNBK.
Diperkirakan para siswa merasa gugup dengan sistem UNBK sehingga hasil yang diraih kurang maksimal.
Berbeda dengan hasil SMA.
SMK Kuansing justru mengalami peningkatan walau hanya satu tingkat.
Tahun lalu SMK Kuansing menempati peringkat ke-12 se-Riau.
Namun tahun ini menjadi peringkat ke-11.
Baca: Pelihara KING KOBRA, Mahasiswa di Riau Disejajarkan dengan MIKE TYSON dan Kristen Stewart (Video)
Baca: JOKOWI Sebut CIRI-CIRI Daerah Calon Ibukota Negara Indonesia di Kalimantan Timur, Dilewati Jalan Tol
Baca: WOW, Rp 466 TRILIUN akan DIHABISKAN untuk PEMINDAHAN Ibukota Negara ke KALIMANTAN, APBN atau HUTANG?
Baca: Biaya PEMINDAHAN Ibukota Negara ke KALIMANTAN Rp 466 Triliun, Dananya dari APBN atau HUTANG Lagi?
Senin sore ini (13/5/2019), direncanakan pengumuman SMA sederajat oleh pihak sekolah.
Penentuan pengumuman yakni penggabungan hasil UN dengan hasil sekolah.
Pihak sekolah sendiri yang akan mengumumkan keluhan siswa.
Syahrial berharap tidak ada siswa di Kuansing yang tidak lulus.
"Mudah-mudahan semuanya lulus. Tidak ada yang tidak lulus," harapnya.
Meski Sudah Dilarang, Siswa SMA di Pekanbaru Tetap Konvoi di Jalanan dan Coret-Coret Baju Saat Pengumuman Kelulusan
Meski sudah dilarang, namun sejumlah siswa SMA di Pekanbaru tetap saja turun ke jalan setelah melihat pengumuman kelulusan, Senin (13/5/2019).
Mengenakan seragam putih, abu-abu para siswa ini bergelombolan mengendarai sepeda motor.
Selain itu mereka juga melakukan aksi coret-coret baju dengan menggunakan cat semprot.
Pantuan Tribunpekanbaru.com, sesaat sebelum masuk waktu buka puasa, puluhan siswa SMA berkumpul di jalan tepat di belakang purna MTQ.
Baca: KISAH CINTA Gadis Malaysia dan Gadis Minang, Dinikahi Cowok AFRIKA dan Ketemu Jodoh di Instagram
Baca: HASIL Real Count PILPRES 2019 Situng KPU, Data dari 189.976 TPS Belum TERINPUT, Basis PRABOWOkah?
Baca: Ini SUMBER Data HASIL Real Count Pilpres 2019 BPN, PRABOWO Menang 62 Persen, Diungkap Vasco Ruseimy
Baca: TERUNGKAP Fakta-fakta Kemenangan PRABOWO 62 Persen dari Vlog Vasco Ruseimy, Real Data No Clean Data
Disana puluhan siswa ini pun meluapkan kegembiraannya dengan melakukan coret-coret baju.
Pengendara yang saat itu melintas di ruas jalan ini pun harus mengalah dan mengelus dada melihat ulah para siswa ini.
Sebab mereka berdiri dan berlari kesana kemarin di badan jalan.
Satu dengan yang lain pun saling menyemprotkan cat ke baju rekannya.
Bahkan tidak sedikit yang menyemprotkan ke rambut temannya.
Mereka pun larut dalam kegembiraan.
"Hore kita lulus semua," teriak salah seorang siswi dari kerumunan teman-teman sekolahnya.
Yudi salah seorang siswa SMA swasta di Pekanbaru yang ikut dalam aksi coret-coret baju tersebut mengaku sudah mengetahui kelulusanya sejak pukul 13.00 Wib.
Setelah melihat pengumuman kelulusan melalui website sekolahnya, ia pun mengajak teman-temannya untuk konvoi dan berkumpul di belakang Purna MTQ.
"Terakhir ini bang, besok kalau udah kuliah kan ngak ada lagi coret-coret baju kayak gini," ujarnya.
Baca: BPN vs KPU Soal REAL COUNT Pilpres 2019, BPN-Prabowo MENANG 62 Persen, KPU-Jokowi Menang 56 Persen
Baca: Bea Cukai GAGALKAN Penyelundukan Bibit Lobster Rp 1 Miliar ke SINGAPURA, Ini Rutenya hingga Vietnam
Baca: TERCATAT 121 Kasus Dugaan PELANGGARAN Pemilu 2019 di Riau, 29 Kasus Laporan Warga, 92 Kasus Temuan
Baca: KISAH CINTA Gadis Malaysia dan Gadis Minang, Dinikahi Cowok AFRIKA dan Ketemu Jodoh di Instagram
Selain melakukan aksi coret-coret baju, sejumlah siswa juga melakukan konvoi di jalan raya dengan menggunakan sepeda motor.
Mirisnya para siswa yang melakukan konvoi ini tidak memakai pelindung kepala atau helm.
Kondisi baju seragam yang sudah penuh dengan coretan para siswa ini pun kebut-kebutan di jalan dengan rekan-rekannya untuk merayakan kelulusannya.
Pengumuman Kelulusan SMK dan SMA Kepuluaan Meranti Lulus 100 Persen
Hari ini Senin (13/5/2019) merupakan jadwal pengumuman kelulusan siswa tingkat SMA dan SMK sederajat SE provinsi Riau.
Untuk kabupaten Kepulauan Meranti siswa lulus 100 persen. Hal ini disampaikan oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Riau, di Kabupaten Kepulauan Meranti, Ngajito.
"Alhamdulilah, Semua siswa yang ikut ujian untuk tingkat SMA sederajat seratus persen," ungkapnya.
Walauapun demikian dirinya mengatakan bahwa ada yang tidak lulus karena memang tidak ikut melaksanakan ujian.
Selain itu untuk untuk jurusan IPA SMK kepulauan Meranti naik peringkat menjadi peringkat 4 dari sebelumnya peringkat 12 se Provinsi Riau.
"Selain SMK, IPA SMA Kepulauan Meranti juga naik satu tingkat jadi peringkat 11 dari sebelumnya peringkat 12," ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan bahwa untuk tahun ini seluruh siswa SMA sederajat di Kepulauan Meranti sudah melakukan
Ngajito mengatakan bahwa dengan peningkatan ini tidak serta-merta membuat pihaknya mawas diri, namun diharapkan tetap meningkatakan kulaitas pendidikan di Kepulauan Meranti.
"Kita berharap bahwa ke depan kualitas pendidikan tetap ditingkatkan, mengingat bahwa sekolah SMA juga masih kekurangan sekolah dan sarana dan prasaranan yang masih kurang memadai," ungkapnya.
Dirinya juga sudah menghimbau bahwa selesai pengumumna agar siswa dan siswi tidak euforia berlebihan. "Kita sudah himbau agar tidak coret-coret baju dan konvoi yang berlebihan yang bisa mengganggu ketertiban dan terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Ngajito.
Dari data yang diterima Tribun ada 29 sekolah SMAdan SMK di Kepulauan Meranti yang melaksanakan UNBK tahun ini dengan total siswa sebanyak 2137 siswa.
PENGUMUMAN Kelulusan, Meski Sudah Dilarang, Siswa Siswi SMA di Pekanbaru Tetap Konvoi dan Coret Baju. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan/Syaiful Misgiono/Teddy Yohannes Tarigan)