Soal anak tangga yang sudah dikeramik saat ini, Jamiun mengungkapkan hal yang misterius.
Dikatakannya, jumlah anak tangga, bila dihitung dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas, tidak akan sama.
Jumlahnya akan berbeda.
" Itu enggak sama. Jumlah 50 dan 51," ucapnya.
Hingga saat ini, katanya, masjid masih memiliki daya tarik bagi masyarakat setempat.
Terbukti jemaah masih selalu ramai.
Bangunan Masjid Jamik Pangean ini bergaya arsitektur tradisional.
Terlihat dari bentuk atapnya berbentuk limasan tumpang 3.
Untuk penggambaran deskripsi bangunan masjid dibagi dalam empat bagian pendeskripsian, yaitu bagian ruang utama, mihrab, serambi, bangunan pendukung, dan bangunan penyerta.
Dikutip dari situsbudaya.id, setiap bangunan masjid ini punya makna yang merupakan cerminan dari agama Islam dan struktur adat-istiadat yang ada di Pangean.
Bangunan atapnya terdiri dari lima jenjang.
Hal ini merupakan cerminan rukun Islam.
Kemudian, jumlah pintunya ada 33 pintu yang mengelilingi masjid ini, dan ini mencerminkan 33 kali umat Islam berzikir, bertasbih dan bertahmid untuk mengingat Allah SWT.
Lalu di dalamnya terdapat tiang yang paling besar bediri di tengah atau tiang mocu.
Tiang ini bila dicoba dilingkari dengan ukuran tangan orang dewasa, setiap tangan tidak menyatu.