Mufid menyebutkan, Startup Pekanbaru pernah menghadirkan pembicara dari Traveloka dalam talkshow membahas dunia desain.
Anggota diharapkan mampu menjawab kebutuhan masyarakat melalui bisnisnya.
"Jadi bukan investement. Tapi problem solving," kata Cofounder IDCloudHost, perusahaan web hosting di Indonesia, ini.
Di samping itu, komunitas juga sering membahas benturan regulasi, pajak dan legalitas Startup.
Mufid menyebutkan, komunitas berdiri pada 10 Juli 2017.
Startup Pekanbaru dihadirkan untuk mewadahi para pelaku Startup.
Komunitas telah beranggotakan sekitar 70 orang pelaku Startup.
Baca: Netizens Rindu UAS, Ustadz Abdul Somad Kuliah S3 di Sudan dan Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri
Baca: Ibu Cantik Asal Pekanbaru Hadirkan Menu Baru Bernama Bakso Patin Kuah Udang Hidangan Lebaran 2019
Baca: Bakcang Ayam dan Lamang Baluo Satukan Etnis Tionghoa dan Minangkabau, Pecahkan Rekor Muri
"Kalau pelaku Startup aja sudah 70 orang. Belum yang publik, yang baru mau memulai bisnis," ujar alumnus Telkom University Bandung ini. Kebanyakan anggota berbisnis Programming, Developer Aplikasi dan Design.
Mufid menjelaskan, Startup Pekanbaru fokus memperkenalkan Startup ke kampus dalam tahun 2019 ini.
Komunitas ingin membangun sebuah ekosistem yang mampu bersaing di era digitalisasi.
"Banyak yang nggak mampu mengimplementasikan digitalisasi. Walau sadar dan yakin, digitalisasi sangat membantu," kata pemilik Co-Working and Office Space Meetup di Jalan Todak, Pekanbaru ini.
Ciptakan Metodologi Project
Pelaku Startup bisa melakukan banyak hal bersama teman sekomunitas.
Seperti Roni Hidayat yang merasakan langsung keuntungan dari komunitas Startup Pekanbaru.