Tak sampai membuka mulut, Daeng Ngence diterjang ayunan parang Daeng Kulle.
Baca: KEKERASAN Terhadap Anak di Pekanbaru Didominasi Kasus CABUL, Terjadi 104 Pencabulan Terhadap Anak
Serangan berikutnya, Daeng Kulle mengarahkan parang ke wajah sampai Daeng Ngence terjengkang ke jaring rumput laut.
Amarah semakin menjadi, Daeng Kulle membabibuta menyerang dada Daeng Ngence sampai menyisakan luka dan nyawanya melayang.
Daeng Kulle balik ke rumah panggung dan mengunci diri di kamar, sementara keluarga, anak, dan cucu menangisi Daeng Ngence yang sudah tak bernapas.
Istri Daeng Ngence tak kuasa lagi berdiri. Nenek berambut panjang yang sudah memutih ini hanya duduk menangisi suaminya.
Teriakan keluarga Daeng Ngence membangunkan warga yang masih terlelap, begitu juga mereka yang baru selesai salat Subuh berlarian ke sumber teriakan.
Kabar terbunuhnya Daeng Ngence beredar cepat.
Kapolsek Bangkala Iptu Bahtiar bersama beberapa personel polisi tiba di depan rumah Daeng Ngence
Pukul 06.00 Wita
Sekitar 40-an personel polisi dipimpin Kabag Ops Kompol Mahmud dan Kasat Reskrim AKP Boby Rachman dan Kasat Binmas Polres Jeneponto AKP Syahrul tiba di lokasi.
Massa sudah berkumpul di sekitar rumah Daeng Kulle.
Baca: LIVE STREAMING Video Indosiar Liga 1 Persib Bandung vs Bali United: Laga Big Match
Berdasar sejumlah video yang beredar, dua anggota polisi naik ke rumah panggung Daeng Kulle, memegang pistol.
Di antara warga polisi lainnya bersenjata laras panjang menyebar, mencoba membuat situasi kondusif.
Ada warga menusukkan galah ke dinding rumah panggung Daeng Kulle. (*)
*Perebutkan 1 Orang Nenek, 2 Kakek Baku Hantam Hingga Keduanya Pun Tewas, Berikut Kisah Lengkapnya