Buntut Cekcok, Kasatpol PP Pekanbaru dan Kabid Pemberantasan BNNP Riau Kombes Pol Iwan Belum Bertemu
TRIBUNPEKANBARU.COM - Perseteruan antara Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Agus Pramono dan Kabid Pemberantasan BNNP Riau, Kombes Pol Iwan Eka Putra masih belum ada titik temu.
Keduanya belum berjumpa pasca bersitegang di sebuah Hotel, Jum'at (23/8/2019) dinihari kemarin.
Mereka terlibat cekcok saat Tim Satpol PP Kota Pekanbaru menggelar razia di hiburan malam tersebut.
Mereka datang ke sana lantaran hiburan malam itu melanggar jam operasional.
Namun saat razia berlangsung Kombes Pol Iwan berada di sana. Ia terlihat turun dengan lift ke lobi tempat hiburan itu.
Keduanya sempat terlibat adu mulut hingga akhirnya dapat ditengahi.
Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru, Agus Pramono menegaskan bahwa hingga kini masih menanti itikad baik dari Kombes Pol Iwan pasca perseteruan ini.
Baca: Dampak Ribut Kasatpol PP Pekanbaru dan Kabid Penindakan BNNP Riau, Pengungkapan Narkoba Jadi Gagal
Baca: Pejabat BNN Riau Ancam Tembak Satpol PP, Gubri Sebut Aksi Itu Tak Pantas
Baca: Kasatpol PP Pekanbaru Sebut Ancaman Tembak dari Kabid Pemberantasan BNNP Riau: Seharusnya Diam Saja
Baca: BNNP Sebut Kabid Sedang Menyamar, Kasatpol PP Pekanbaru: Undercover Apa, Kok Menghalangi Penertiban
Ia mengaku sempat dihubungi pria yang mengaku sebagai Kombes Pol Iwan lewat ponsel pada Jum'at kemarin.
Mantan Kepala Staf Korem 031/Wirabima ini menyebut bahwa dirinya menanti kedatangan Kombes Pol Iwan hingga Jum'at sore, tapi Kombes Pol Iwan tidak kunjung datang.
"Ada orang mengaku bernama Iwan menelpon, saya sampaikan bahwa saya tunggu hari ini di kantor. Tapi sampai Jum'at sore tidak ada yang datang," tegas Agus kepada Tribun, Sabtu (24/8/2019).
Agus menyebut bahwa sampai saat ini belum ada rencana Kombes Pol Iwan bertemu dengannya.
Namun ia sudah menyampaikan sikapnya terkait insiden di hiburan malam saat menggelar razia.
Sementara itu, sebelumnya, Kombes Pol Iwan mengaku terjadi miss komunikasi antar keduanya, sehingga sempat terjadi keributan.
"Saat itu misi saya sedang melakukan undercover buy (menyamar) untuk menggagalkan transaksi pil ekstasi disana," kata pria berkacamata belum lama menjabat Kabid Pemberantasan BNNP Riau ini.
Terpisah, Penyidik Madya BNNP Riau, AKBP Haldun menyatakan, peristiwa itu memang terjadi karena adanya kesalahpahaman.
"Dari kita BNNP Riau memang ada target juga di sana. Satpol PP juga ada kegiatan, saling nggak kenal beliau. Terjadilah miss communication," terang Haldun.
Mantan Kabid Pemberantasan BNNP Riau memastikan, peristiwa ini sudah diselesaikan secara baik-baik antara kedua belah pihak. Saat ini sudah tak ada masalah lagi.
"Sudah clear, tidak ada masalah lagi," tandasnya.
Minta Maaf
Pasca insiden cek cok anggota Satpol dengan Anggota BNNP Riau, beredar pemberitaan jika Kasatpol PP Pekanbaru Agus Pramono, meminta Kepala BNNP Riau Brigjen Untung Subagyo yang langsung meminta maaf.
Hal ini terkait insiden keributan yang terjadi antara dirinya dengan Kabid Pemberantasan BNNP Riau, Kombes Iwan Eka Putra yang merupakan bawahan Brigjen Untung.
Menanggapi hal tersebut, Brigjen Untung menyatakan, konteks dari insiden ini, bukan persoalan maaf memaafkan.
"Ini bukan masalah maaf-memaafkan, kita juga tidak menyalahkan Satpol PP. Kalau minta maaf, seakan-akan ada perbuatan yang tidak betul yang kita lakukan. Padahal kita sama-sama
melaksanakan tugas, harusnya saling bersinergi. Bisa diselesaikan dengan komunikasi yang bagus," sebutnya kepada wartawan saat kegiatan konferensi pers, Sabtu (24/8/2019).
"Jadi permohonan maaf apa yang harus saya sampaikan," sambung pria berkacamata ini.
Disinggung soal Kasatpol PP yang akan melanjutkan perkara ini, Brigjen Untung menanggapi dengan santai.
"Kalau memang yang bersangkutan mau, jika ingin dilanjutkan, itu hak yang bersangkutan. Kita negara hukum, silahkan itu hak yang bersangkutan," jawab Untung.
Dia menuturkan, meski pun gagal mengungkap target 5000 butir pil ekstasi yang terindikasi bagian jaringan narkoba internasional, pihaknya pun tak menyalahkan Satpol PP.
"Supaya tidak memanas, akan kita komunikasikan juga dengan pak Walikota Pekanbaru. Saya berharap persoalan ini tidak membesar, untuk itu kita luruskan. Kalau masalah upaya hukum, itu hak (Kasatpol PP)," tuturnya.
Brigjen Untung, juga menjabarkan, kenapa Kabid Pemberantasan yang langsung turun tangan melakukan undercover.
Dikatakannya, Kabid Pemberantasan merupakan pemegang jabatan yang jadi pimpinan dalam fungsi pemberantasan BNNP.
"Jadi bisa saja, tidak salah. Kan bukan Kabid yang lain yang saya perintahkan. Memang itu tugasnya," tuturnya.
Ditanyai soal dugaan Kabid Pemberantasan dalam pengaruh alkohol dalam insiden keributan itu, Untung juga membantahnya.
"Tidak ada, yang bersangkutan (Kabid Pemberantasan) dalam kondisi clean, tidak ada minum-minuman alkohol, tidak sedang mabuk," ungkapnya.
Termasuk soal ancaman penembakan yang dilayangkan Kabid Pemberantasan kepada Kasatpol PP,
Brigjen Untung memaparkan itu hanya karena anggotanya sedang dalam kondisi tertekan.
"Kalau ancaman penembakan itu kan, mungkin kondisinya tertekan. Tapi kalau memang merasa terancam, masuk ke ranah hukum. Tidak usah membuat opini seakan-akan mendiskriditkan institusi ini," tegasnya. (Tribunpekanbaru.com/rizky armanda/Fernando)