Saat kongres tengah berlangsung, Yamin mulai menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" tersebut dalam suatu kertas.
Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres.
"Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (Saya punya rumusan resolusi yang elegan)," kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI (2003).
• Akan Menikah dengan Adly Fairuz, Ini 5 Fakta Angbeen Rishi Sang Calon Menantu Wapres Maruf Amin
Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda.
Adapun istilah Sumpah Pemuda sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya, berikut isinya:
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. (Sumber: Kompas.com/Aswab Nanda Prattama)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Ini dalam Sejarah: Kongres Pemuda dan Lahirnya Sumpah Pemuda", https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/28/075634465/hari-ini-dalam-sejarah-kongres-pemuda-dan-lahirnya-sumpah-pemuda?page=all#page2.