Berita Riau

AKSI Pencurian Ternak di Riau, Empat Pria Ditangkap Polisi, Sempat Berkeliling dengan Mobil Avanza

Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKSI Pencurian Ternak di Riau, Empat Pria Ditangkap Polisi, Sempat Berkeliling dengan Mobil Avanza

AKSI Pencurian Ternak di Riau, Empat Pria Ditangkap Polisi, Sempat Berkeliling dengan Mobil Avanza, Polisi Sita Terpal Ukuran 4x5 Meter

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Aksi pencurian ternak di Riau, empat pria ditangkap polisi, sempat berkeliling dengan mobil Avanza, polisi sita terpal ukuran 4x5 meter.

Empat pria tersebut ditangkap berawal dari laporan warga bahwa keempat tersangka dicurigai akan melakukan pencurian ternak jenis sapi.

Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>

• MAMA Muda di Riau Ditemukan Tewas, Sempat Menelpon, MAAFIN MAMA YA BHI. MAMA GAK BISA DAMPINGI OBHI

• Dua Kapal Motor Bermuatan Barang Garmen dan Barang Bekas dari Malaysia Ditegah Ditpolair Polda Riau

• KISAH Penyiar Radio dan Presenter Cantik Asal Riau, Cari Pengalaman dan Jalani Bisnis Online

Empat lelaki diamankan oleh Tim Opsnal Satreskrim Polres Rohul pada Senin (28/10/2019), Keempat lelaki masing-masing berinisial IM (45), JSS (25), BK (23) dan AS (37) diamankan atas dugaan tindak pidana percobaan pencurian hewan ternak sapi di Desa Rambah Kecamatan Rambah Hilir Rohul.

Disampaikan oleh Paur Humas Polres Rohul Ipda Feri Fadli, keempatnya diamankan setelah aksi nekat mereka ketahuan oleh pelapor berinisial BS pada Minggu (27/10) lalu.

"Pelapor awalnya melihat sebuah Avanza warna putih keliling di sekitar lokasi kejadian selama beberapa hari. Hingga akhirnya karena curiga, pelapor kemudian menghubungi Kapolsek Rambah Hilir terkait aktifitas mencurigakan tersebut," ungkap Paur Humas pada Rabu (30/10).

Dilanjutkannya, atas informasi tersebut Kapolsek memerintahkan Kanit Reskrim bersama anggotanya untuk melakukan penyelidikan.

Sesampainya di lokasi dimaksud, polisi menemukan Avanza yang sebelumnya dimaksud dalam informasi si pelapor.

Saat didekati, mobil Avanza itu diketahui dalam keadaan kosong.

Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>

• Pembunuh IBU MUDA di Riau Dilumpuhkan dengan Timah Panas, Rudi Ditangkap di Mondang Kumango

• DORR! Pembunuh Sadis di Riau Pun Terkapar Ditembak Polisi, Sempat Melarikan Diri ke Padang Lawas

• INVESTOR Pertanyakan Kepastian Investasi di Kawasan Kurma Riau, Kavlingan Belum Ditanami Kurma

Petugas kemudian mencaritahu dari warga sekitar terkait pemilik kendaraan tersebut.

"Akhirnya, informasi mengarah kepada rumah seseorang bernama Boim. Petugas kemudian langsung mengarah ke sana dan langsung menangkap tiga orang yang sedang berada di rumah tersebut," jelas Paur.

Menariknya, saat digeledah petugas menemukan dua unit kunci T dan satu unit kunci pas dari saku belakang celana pelaku berinisial BK.

Kepada polisi, BK mengaku bahwa seorang rekannya sedang berada tak jauh dari lokasi tersebut.

Tak membuang waktu, polisi langsung menuju ke lokasi dan berhasil menahan seorang pelaku lainnya berinisial AS yang diketahui sering terlihat tengah mengangon sapi.

"Saat ini, seluruh pelaku dan barang bukti sudah diamankan oleh petugas di Polsek Rambah Hilir untuk pemeriksaan lanjutan," sampainya.

Dengan diamankannya para pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti pendukung diantaranya satu unit Avanza putih bernopol B 1673 BRH, tiga gulung tali nilon seberat 2 Kg, tiga gulung tali pengikat warna merah, satu utas tali nilon warna hijau, satu buah terpal warna biru ukuran 4x5 dan sejumlah barang bukti pendukung lainnya.

Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>

• SYARAT dan Ketentuan Pengurusan SKCK Seleksi CPNS 2019 Manual & Online Bagi Warga Riau dan Nasional

• DRAMA Penangkapan Pengedar Narkoba di Riau Tersangka Coba Kabur ke Semak Belukar Saat Dikejar Polisi

• Tiga Bupati di Riau Tanpa Wakil, Politisi Partai Demokrat Berharap Penetapan Wabup Kampar Dipercepat

Dinas Perikanan dan Peternakan Siak Anjurkan untuk Tidak Memotong Sapi Betina

Sementara itu, Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) kabupaten Siak menganjurkan masyarakat untuk tidak memotong sapi betina.

Anjuran itu untuk menjaga populasi dan perkembangan peternakan sapi di kabupaten berjuluk Negeri Istana itu.

DPP Siak pun menggelar sosialisasi penanganan pemotongan sapi betina produktif di aula Kantor Camat Bungaraya, Rabu (30/10/19).

Acara itu dihadiri oleh Kasi Tata Pemeintahan kecamatan Bungaraya M Wikamto, SE, Kepala UPT Wilayah I drh Dian, penghulu dari 7 kecamatan dan Bhabinkamtibmas dari 7 kecamatan, serta petugas lapangan DPP Siak.

Kepala DPP Siak Susilawati melalui Kasi Pembibitan drh Romi menyampaikan tujuan diadakannya sosialisasi ini untuk menyadarkan masyarakat, sebab dengan memotong sapi betina produktif dapat berdampak pada penurunan jumlah angka kelahiran sapi.

Selain itu juga memperlambat peningkatan populasi sapi di kabupaten Siak.

"Karena itu perlu dilakukan upaya untuk memberi pemahaman kepada peternak dan semua kalangan, dengan tidak memotong sapi betina produktif, populasi ternak sapi di kabupaten Siak diharapkan bisa naik lebih cepat," kata dia.

Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>

• INOVASI Siswi SD di Riau Ciptakan Lemari Pendingin, Gunakan Media Pasir dan Air, Bisa Simpan Sayur

• Dugaan TIPIKOR di Disdik Kuansing Libatkan Mantan Pimpinan DPRD Kuansing, Ini Kata Jaksa Kejati Riau

• Rumah Warga Riau Dijadikan Lokasi Transaksi Narkoba, Perantara dan Bandar Sabu-sabu Berhasil Diciduk

Selain itu, pemotongan sapi betina juga bisa dikenai pidana UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan kurungan minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun dan denda paling sedikit Rp 100 juta dan paling banyak Rp 300 juta.

Namun masih ada yang melanggar dengan berbagai alasan.

Pemerintah juga sudah memberi beberapa solusi mengenai permasalahan ini.

Di antaranya bagi pemilik ternak yang akan memotong sapi dan hanya memiliki sapi betina yang masih produktif, untuk dapat mencari pengganti dengan sapi jantan atau sapi betina yang tidak produktif.

"Bisa juga dengan sapi yang sudah tua, atau sapi yang mengalami gangguan reproduksi," kata dia.

Jika tetap memanfaatkan daging sapi betina, sebaiknya diperiksakan terlebih dahulu kepada dokter hewan yang bertugas di wilayahnya masing - masing.

Tujuannya untuk dipastikan bahwa ternak tersebut sudah tidak lagi produktif atau majir, untuk nantinya akan di berikan surat keterangan status reproduksi (SKSR) yang menyatakan layak untuk dipotong.

Dia menerangkan sapi betina produktif yang dimaksud berada pada umur maksimal 8 tahun atau telah beranak 5 kali dan masih sehat secara reproduksi.

Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>

Baca: 17 TKI Ilegal dari Malaysia Diamankan di Perairan Riau di Laut Rupat Bengkalis, Ada 1 Orang Bayi

Baca: FORMASI CPNS 2019 Pekanbaru, Siak, Inhu, Kepulauan Meranti, Dumai, Bengkalis, Pelalawan dan Kuansing

Baca: HARIMAU Sumatera Terkam Karyawan PT Kencholin Jaya hingga Tewas, BBKSDA Riau Kerahkan Tim ke Lokasi

Romi sangat berharap sosialisasi ini dapat dipahami dan diterapkan sehingga dengan mencegah pemotongan sapi betina produktif populasi ternak di kabupaten Siak akan meningkat signifikan.

Ibnu merupakan salah satu peserta sosialisasi ini mengatakan menyambut baik perihal upaya pemerintah dalam meningkatkan populasi ternak di kabupaten Siak.

Mencegah pemotongan sapi betina produktif dapat menjaga populasi sapi yang ada di kabupaten Siak.

"Saya menyambut baik dengan program ini, dan mudah mudahan masyarakat bisa faham dan ikut menjaga populasi sapi," kata penghulu kampung Baribari tersebut.

Tribunpekanbaru.com/Syahrul Ramadhan/Mayonal Putra - AKSI Pencurian Ternak di Riau, Empat Pria Ditangkap Polisi, Sempat Berkeliling dengan Mobil Avanza, Polisi Sita Terpal Ukuran 4x5 Meter

Berita Terkini