Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Sebagian Gaji Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sekretaris Daerah Kota atau Sekdako Pekanbaru M Noer MBS mengklaim sudah membayarkan sebagian gaji pramudi Bus TMP, namun jabatan Sekdako terancam karena Walikota Pekanbaru Firdaus mengisaratkan akan mengganti Sekdako.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Noer menyebut bahwa gaji pramudi dan pramugara bus TMP sudah dibayarkan dan ia mengklaim sudah dibayarkan sebagian.
"Maa kita berusaha semaksimal mungkin, kita sudah pesankan ke rekan-rekan di OPD," ulasnya, Kamis (2/1/2020).
Noer juga berharap BUMD memahami kondisi dan situasi keuangan pemerintah daerah.
"Manajemen juga harus paham dengan situasi keuangan daerah," paparnya.
Menurutnya, sumber keuangan daerah sesuai dengan pendapatan daerah.
Ia menyebut bahwa anggaran untuk subsidi perusahaan daerah berasal dari sumber keuangan.
"Saat tidak tercapai, kondisi ini menjadi masalah," ulasnya.
Noer juga mempertanyakan terkait pengelolaan keuangan BUMD sebagai perusahaan daerah.
Mereka akan melihat pemasukan dan pengeluaran dari bus TMP.
Manajemen PT Transportasi Pekanbaru Madani (TPM) berjanji segera membayarkan gaji yang tertunda.
Para pramudi dan pramugara bisa memperoleh gaji pada pekan ini.
Mereka berencana membayarkan gaji pramudi dan pramugara, Jum'at (3/1/2020) besok.
Apalagi manajememen sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Direktur PT TPM, Azmi menyebut bahwa manajemen sudah berkomunikasi langsung dengan pemerintah kota.
Mereka berencana menggelontorkan anggaran untuk gaji pramudi dan pramugara bus TMP.
Azmi menyebut bahwa nantinya anggaran untuk gaji pramudi dan pramugara bakal ditransfer ke rekening PT Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP).
Manajeman akan langsung membayar gaji yang tertunda sejak November 2019.
Azmi menilai mogok kerja karena para pramudi dan pramugara meminta kejelasan.
Mereka menuntut kepastian terkait pembayaran gaji yang tertunggak hampir dua bulan.
Namun akhirnya para pramudi dan pramugara bertugas kembali.
Bus TMP sudah melayani masyatakat di delapan koridor yang ada.
Walikota Pekanbaru Firdaus Bakal Ganti Sekdako M Noer
Walikota Pekanbaru Firdaus bakal mengganti Sekretaris Daerah Kota atau Sekdako M Noer MBS, pastikan tahun 2020 ini, ini biang masalahnya.
Walikota Pekanbaru Firdaus mengisaratkan bakal mengganti Sekdako Pekanbaru M Noer MBS dan Firdaus bakal mengawalinya dengan melakukan evaluasi terhadap Sekdako Pekanbaru.
Apalagi, Muhammad Noer sudah cukup lama menjabat sebagai Sekdako Pekanbaru.
Firdaus pun menyebut bahwa tidak ada jabatan yang kekal.
"Tidak ada yang kekal, ya kan semuanya dievaluasi," tegasnya kepada Tribunpekanbaru.com pada Kamis (2/1/2020).
Firdaus masih belum merinci jadwal untuk menjaring calon Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru.
Ia menyebut bahwa calon sekretaris daerah baru akan berlangsung pada tahun 2020 ini.
"Tunggu tanggal mainnya. Pokoknya tahun ini juga," ulasnya.
Firdaus juga menyoroti kinerja Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru.
Ia menyorotinya saat bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) berhenti beroperasi selama satu hari pada awal pekan ini.
Bus TMP tidak beroperasi karena gaji pramudi dan pramuniaga belum dibayarkan sejak November 2019 lalu.
Mereka belum gajian selama dua bulan.
Firdaus langsung secara gamblang menegur Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Muhammad Noer.
Apalagi kala itu Noer tidak sedang berada di Kota Pekanbaru.
Firdaus menyebut bahwa keterlambatan pembayaran gaji pramudi dan pramugara TMP ini seharusnya tidak terjadi.
Ia mengingatkan Noer untuk tanggap terhadap kondisi tersebut.
"Kita mengingatkan Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru mesti paham, itu pelayanan. Apa pun kondisi, kita harus utamakan," ujarnya pada Selasa lalu.
GAJI Pramudi Menunggak Dua Bulan
Gaji pramudi dan pramugara menunggak dua bulan, pramudi bus Transmetro Pekanbaru mogok kerja, Direktur PT TPM minta maaf kepada masyarakat.
Pramudi dan pramugara bus Transmetro Pekanbaru mogok, hari ini sebanyak 75 unit angkutan massal di Pekanbaru itu tidak beroperasi.
Bus angkutan massal Transmetro Pekanbaru dipastikan tidak beroperasi hari ini pada Selasa (31/12/2019).
Pasalnya ratusan pramudi dan pramugara bus Transmtero Pekanbaru melakukan aksi mogok.
Aksi ini lantaran hampir dua bulan para pramudi dan pramugara belum menerima gaji atau upah.
Mereka berencana menggelar mogok hingga ada kepastian dari manajemen PT.Transportasi Pekanbaru Madani (TPM).
Anak perusahaan dari BUMD Kota Pekanbaru, PT.Sarana Pembangunan Pekanbaru (SPP) ini merupakan pengelola layanan bus Transmtero Pekanbaru.
Puluhan bus Transmtero Pekanbaru tidak beroperasi hari ini.
Manajemen PT.TPM mengaku bahwa hari ini pada Selasa (31/12/2019) bus Transmtero Pekanbaru tidak beroperasi.
Mereka belum tahu sampai kapan layanan bus Transmtero Pekanbaru terhenti.
"Untuk sementara kami tidak beroperasi. Sebab pramudi dan pramuniaga menanti kepastian gaji," ujar Direktur PT.TPM, Azmi kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa siang.
Manajemen meminta maaf kepada masyarakat.
Sebab bus Transmtero Pekanbaru tidak beroperasi untuk sementara.
"Kami tidak bisa paksa, mereka bakal bertugas lagi setelah mendapatkan haknya," paparnya.
Ada puluhan bus Transmtero Pekanbaru kini parkir di Terminal C Pekanbaru, Jalan Air Hitam.
Total ada 75 bus besar dan medium tidak beroperasi sementara pascamogok pramudi dan pramugara.
"Pramudi memilih tidak bekerja, pramugara juga," ulasnya.
Walikota Tak Lepas Tangan
Ratusan pramudi dan pramugara bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) menggelar mogok hingga operasional angkutan massal ini terhenti, Selasa (31/12/2019).
Aksi ini lantaran gaji mereka belum dibayarkan oleh manajemen PT.Transportasi Pekanbaru Madani (TPM).
Walikota Pekanbaru, Firdaus MT menyebut bahwa pemerintah kota tidak akan lepas tangan dengan kondisi ini.
Pemerintah kota akan berusaha agar anggaran untuk gaji pramudi dan pramugara bus TMP bisa tersalurkan.
"Manajer anggaran di pemerintah kota itu kanSekda," ulasnya, Selasa.
Firdaus menyampaikan bahwa akhir tahun 2019 ini anggaran pemerintah kota mengalami defisit.
Ia menyebut transfer pusat dan transfer provinsi tidak bisa terlaksana pada triwulan IV tahun 2019.
"Ada keterlambatan, masuknya di triwulan I tahun 2020. Mungkin pertengahan Januari nanti baru," jelasnya.
Operasional bus TMP butuh anggaran besar. Penghasilan dari karcis bus TMP tidak mencukupi dana operasional.
Pemerintah kota pun mengaku punya anggaran terbatas untuk memberi subsidi bagi bus TMP. Namun ia menyebut bahwa layanan publik harus tetap jadi prioritas.
Firdaus berjanji akan menelusuri permasalahan yang dialami layanan bus TMP. Apalagi keterlambatan pembayaran gaji pramudi dan pramugara sudah berlangsung dua kali.
"Maka saya berpesan, manajemen bisa beri pengertian kepada para teman-teman. Utamakan pelayanan," paparnya.
Sebelumnya, saat dihubungi Tribunpekanbaru.com, Direktur PT.Transportasi Pekanbaru Madani, Azmi tidak menampik bahwa pramudi dan pramugara TMP belum gajian.
Ia menyebut pembayaran gaji ini tertunda sejak November 2019.
"Jadi sebulan kemarin belum dibayarkan, mau masuk dua bulan," ujarnya.
Azmi mengaku masih menanti kucuran anggaran dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Apalagi kondisi keuangan pemerintah kota terbatas.
Ia berupaya pekan depan bisa membayarkan hak bagi karyawan. Manajemen berupaya membayarkan gaji pada November 2019 dan Desember 2019.
Azmi menyebut bahwa manajemen sudah berupaya memenuhi hak dari para karyawan PT.TPM.
Ia juga sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Pekanbaru terkait pembayaran gaji karyawan anak perusahaan PT. Sarana Pekanbaru Madani (SPM).
"Namun hingga Desember ini belum dibayarkan. Ada masalah administrasi sepertinya," ulasnya.
Kondisi ini berdampak pada keterlambatan pembayaran gaji pramudi dan pramugara bus TMP.
Ia juga tidak menampik kondisi keuangan pemerintah yang terbatas.
"Sehingga pembayaran gaji untuk karyawan TMP pun tertunda. Belum bisa terpenuhi," ujarnya.
Azmi juga sempat berkomunikasi dengan Walikota Pekanbaru, Firdaus MT terkait masalah ini. Bahkan Walikota Pekanbaru sudah memberi arahan agar anggaran gaji tersebut dicairkan.
"Kini kita menanti, apakah anggarannya tersedia atau tidak," paparnya.
Azmi mengaku hingga kini masih menanti kucuran anggaran tersebut. Pihaknya berupaya agar bisa membayarkan hak bagi karyawan PT.TPM.
"Kita intinya berupaya mencari solusi atas permasalahan ini," ulasnya.
Azmi mengimbau agar karyawan memahami kondisi keuangan perusahaan. Ia mengajak pramudi dan pramugara bisa bersabar.
Perusahaan berupaya untuk membayarkan gaji para pramudi dan pramugara. Ia berharap layanan bus TMP tetap berjalan.
"Kita harapkan tetap berjalan seperti operasional biasanya. Jangan sampai pelayanan berkurang," terangnya.
Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang - Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Gaji Sebagian Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam
Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Gaji Sebagian Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam
Sekdako Pekanbaru M Noer Klaim sudah Bayar Gaji Sebagian Pramudi Bus TMP, Jabatan Sekdako Terancam