Layanan Non Tunai Bakal Berlaku di Bandara Sultan Syarif Kasim II
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Walau sistem non tunai segera diterapkan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II pada awal Februari 2020 mendatang, namun masyarakat tidak perlu khawatir.
Karena jika belum memiliki media pembayaran non tunai tersebut, akan disediakan di area bandara.
Executive General Manager Bandara SSK II Pekanbaru, Yogi Prastyo Suwandi mengatakan, ada sejumlah bank yang sudah ikut bergabung membranding pembayaran non tunai tersebut.
Namun pihaknya menyadari, tidak seluruh masyarakat yang memiliki kartu non tunai itu.
Karenanya, pihaknya bekerjasama dengan pihak perbankan juga akan menyediakan di gerbang parkir masuk bandara.
Sehingga masyarakat yang tidak memiliki kartu non tunai bisa membeli langsung di gerbang tersebut.
"Penerapan non tunai ini akan kita laksanakan pada awal Februari. Kemudian untuk penjualannya di gerbang masuk parkir nanti akan dilakukan oleh pihak perbankan yang menyediakan pembayaran non tunai tersebut," kata Yogi saat kunjungan manajemen Tribun Pekanbaru ke kantor Angkasa Pura II Pekanbaru di kawasan Bandara SSK II Pekanbaru, Senin (27/1/2020).
• Banyak yang Tidak Tahu, Bawang Putih Mempunyai Banyak Manfaat
Adapun perbankan kartu perbankan yang bisa digunakan untuk pembayaran non-tunai di bandara adalah, BNI Tapcash, kemudian BRI Brizzi, selanjutnya Bank Mandiri dengan E-Money, kemudian BCA Flas, dan juga Bank Riau Kepri.
Selain itu, untuk melakukan sosialisasi yang lebih gencar, pihaknya juga akan menggelar ekspo produk bank tersebut di bandara nantinya, sekaligus pihak perbankan juga melakukan penjualan di sana.
Di luar itu, sosialisasi yang dilakukan pihaknya juga ada dalam bentuk lain.
Seperti iklan di media, press release, dan juga sosialisasi melalui talkshow on air di radio, serta sosial media.
Ditanya apakah awal Februari tersebut sudah seutuhnya akan dilakukan perubahan tunai ke non tunai tersebut, dikatakan Yogi pihaknya memang menginginkan 100 persen.
Namun pihaknya juga menyadari bahwa tidak semua masyarakat memiliki kartu tersebut, dan butuh waktu untuk mencapai hingga 100 persen penerapannya nanti.
"Untuk pembayaran harapannya bisa secara keseluruhan, tapi kami memahami belum semua orang pakai kartu tersebut," imbuhnya.