“Hari ini belum semua daerah yang melakukan rapid test dan baru 669 orang dari 7.420 yang akan kita lakukan tes, seluruh Riau. Jadi kita tunggu dalam beberapa hari ini,” kata Gubri.
Dari hasil rapid test ini, selanjutnya ODP Covid-19 yang positif ini akan menjalani karantina mandiri selama 14 hari, sambil menunggu hasil swab.
Termasuk harus melakukan social distancing yang kuat.
Sementara itu, dari data gugus tugas covid-19 Provinsi Riau, saat ini ODP Covid-19 di Provinsi Riau terus meningkat.
Status ODP Covid-19 ini merupakan hasil tracing dan pantauan terhadap TKI yang baru pulang dari Malaysia.
Dari data gugus tugas covid-19 di Provinsi Riau, terus bertambah setiap harinya.
Tercatat pertanggal 3 April sebanyak 20.004 orang, dengan rincian jumlah ODP Covid-19 sebanyak 18.098 dan selesai pemantau 1.906 orang.
Sedangkan untuk pasien PDP Virus Corona 119 orang dengan jumlah pasien yang dirawat sebanyak 79 orang dan yang sudah pulang 38 orang.
Pasien positif sebanyak 7 orang, 1 dengan kondisi pasien semakin membaik, dan hasil swab keempat negatif dan sudah di bolehkan pulang dan 2 PDP meninggal dunia.
Sementara Juru Bicara (Jubir) Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yopi mengatakan, bahwa hasil rapid test bukan untuk menentukan seorang positif covid-19 atau tidak.
Sebab seseorang baru bisa dinyatakan positif korona setelah dilakukan pemeriksaan uji sampel swab yang dilakukan di labor kesehatan.
"Rapid test itu tujuanya hanya untuk men-screening mana yang beresiko mana yang tidak beresiko. Kalau hasil rapid testnya positif baru dilanjutkan dengan uji swab, kalau hasil uji swabnya negatif berarti aman, tapi kalau hasilnya swabnya positif, ini yang langsung diisolasi dan dirawat," kata Indra Yopi.
Namun untuk TKI yang berasal dari Malaysia atau warga Riau yang baru pulang dari zona merah, meski hasil rapid testnya negatif tetap harus dilakukan karantina mandiri selama 14 hari.
"Supaya menjamin dia aman dan tidak menular ke orang terdekatnya. Jadi karantina di rumah itu tidak bisa seenaknya, dia harus menjaga sosial distancing yang kuat, tidak boleh bercanda-canda dengan anaknya, memeluk dan segala macam itu tidak boleh. Kalau bisa pakai masker, meskipun di rumah," ujarnya.
Seperti diketahui, sebanyak 6.800 rapid test bantuan dari pemerintah pusat sudah didistribusikan ke kabupaten kota dan rumah rujukan Covid-19 se Provinsi Riau, Minggu 29 Maret 2020.
Ribuan rapid test tersebut diserahkan ke dinas kesehatan kabupaten kota untuk selanjutnya melaksanakan pengecekan secara massal kepada masyarakat.
Khususnya adalah masyarakat yang masuk dalam daftar Orang Dalam Pemantuan atau ODP Covid-19.
"Rapid test sudah kita bagikan ke kabupaten kota, nanti pelaksananya itu nanti teman-teman dari dinas kesehatan kabupaten kota. Khususnya untuk ODP Covid-19 itu nanti teman-teman dinas kesehatan kabupaten kota yang melakukan rapid testnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Sedangkan untuk rapid test tenaga kesehatan di rumah sakit yang menangani pasien suspek corona akan dilaksanakan oleh masing-masing rumah sakit.
Jumlah rapid test yang ada saat ini sebanyak 6.800 dan akan ada penambahan lagi.
Sebab selain bantuan dari pemerintah pusat, Pemprov juga sudah membeli rapid test ini.
"Mudah-mudahan minggu depan sudah sampai penambahan rapid testnya. Kita akan laksanakan rapid test ini secara bertahap, semua ODP Covid-19 kita harapkan bisa kita lakukan rapid test semua," kata Mimi.
Pasien Positif Corona di Riau - Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung.