Rizal Ramli Minta Presiden & Mendikbud Agar Sekolah Dibuka Tahun Depan, Emak-emak Langsung Balas Ini

Penulis: CandraDani
Editor: CandraDani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rizal Ramli

TRIBUNPEKANBARU.COM- New normal telah ditetapkan pemerintah pusat, seluruh siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) akan kembali belajar di sekolah pada bulan Juli 2020 mendatang.

keputusan tersebut memicu pertentangan dari berbagai pihak.

Satu di antaranya disampaikan oleh Pakar Ekonomi dan Politikus Indonesia sekaligus mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Rizal Ramli.

Dirinya mendesak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk menunda kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Jelang Pelaksanaan New Normal di Riau, Begini Penjelasan Terkait Proses Belajar Mengajar di Sekolah

PSBB Berakhir dan New Normal Diterapkan di Pelalawan, Bagaimana Aktivitas Ibadah dan Sekolah?

Petunjuk untuk Siswa Masuk Sekolah Belum Ada, Siak Tunggu Konsep dari Pusat Laksanakan New Normal

Hal tersebut disampaikan Rizal Ramli lewat status twitternya @RamliRizal; pada Rabu (27/5/2020).

Dalam statusnya, Rizal Ramli mengingatkan keputusan tersebut tidak tepat.

Sebab, kasus virus corona atau covid-19 di Indonesia masih meningkat setiap harinya.

Dirinya pun berharap agar kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat diundur hingga tahun depan. 

"Corona masih belum betul2 menurun. Banyak SD, SMP padat sekali. Nyaris sulit utk jaga jarak," tulis Rizal Ramli.

"Pres @jokowi & Nadiem mohon sekolah SD, SMP & SMA diundur sampai awal tahun depan," tambahnya.

Saran tersebut diungkapkan Rizal Ramli merujuk pada kebijakan sejumlah negara seperti Jepang.

Jepang yang diketahui memiliki langkah penanganan serta kedisiplinan warga yang tinggi terhadap virus corona, katanya bahkan menetapkan kegiatan belajar mengajar di sekolah hingga awal tahun 2021 mendatang.    

"Jepang yg penanganan Corona & social distance -nya terjaga juga undurkan sekolah sampai Januari," ungkap Rizal Ramli.

Pernyataan Rizal Ramli mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat.

Banyak pihak menilai dimulainya kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa pandemi dapat menambah banyak kasus covid-19 baru, khususnya pada anak-anak. 

Ciutan Rizal Ramli tanggal 27 Mei 2020, jam 9 pagi itu segera mendapat ratusan respon dari warganet, yang mayoritas kaum ibu-ibu.

Mudah dipahami karena kaum ibu-ibu yang sangat dekat dan khawatir dengan anak-anak mereka, apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang belum tampak ujungnya saat ini.

Setelah Sekolah Dibuka Kembali, 2 Murid SD Positif Corona, Akhirnya Sekolah Tersebut Ditutup Lagi  

Beberapa ragam komentar mereka dapat disimak di bawah ini ;

@Rozalena123  Dunia anak = dunia bermain. Saya sbg guru, bingung banget gimana caranya membuat anak2 patuh menjaga jarak fisik pas jam istirahat.

@Rozalena123 Dunia anak = dunia bermain. Saya sbg guru, bingung banget gimana caranya membuat anak2 patuh menjaga jarak fisik pas jam istirahat.

@rhesya_s25 Pertanyaan saya : Jika Pemerintah "memaksakan" kenormalan baru, tp dlm perkembangannya kemudian menghasilkan klaster2 baru pandemik covid-19; apa kompensasi dan tanggung jawab Pemerintah...???

@miehendar Sy setuju pak Rizal, kekhawatiran ibu terhadap anak sangat besar di saat pandemi ini masih tinggi.....semoga jadi pemikiran para pejabat pemerintah......

@ria_otoluwa Kalau situasi msh seperti ini trus Pemerintah maksa anak2 harus sekolah aku NO!! gak apa2 tahun ajaran baru ini anak2 sya gak naik kelas sya gak terima jika kehilangan anak gara2 Virus

@buknegilang  Saya sbg ortu anak SD mendukung penuh twit bpk

@hasya_uzma Dari awal Bandara tutup pelabuhan tutup pastinya tidak akan menyusahkan rakyat seperti ini.
Contoh Negara Taiwan berhasil menangani CORONA dan rakyatnya bisa bergerak kemana2 sekolah bekerja hidup normal. Tdk seperti di Indonesia

@AisyahAndy Sebagai ibu, saya juga khawatir Pak klo sekolah mulai dibuka, Loudly crying faceLoudly crying face
#TolakBukaSekolahMasaPandemi.

Hingga Kamis (28/5) malam ini twit Rizal Ramli perihal penundaan sekolah yang ditujukan ke Presiden Jokowi dan Mendikbud Nadiem Makarim sudah diretweet hingga 2800 kali dan dilike hingga 7400 warganet.

Nadiem Makarim Siapkan semua Skenario

Jelang tahun ajaran baru, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan keputusan pembukaan kembali sekolah akan didasarkan pada pertimbangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan.

Dikutip dari Kompas.com, pernyataan ini disampaikan Mendikbud dalam Rapat Kerja secara telekonferensi dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta pada Rabu (20/5/2020).

"Harus diketahui bahwa Kemendikbud sudah siap dengan semua skenario. Kami sudah ada berbagai macam. Tapi tentunya keputusan itu ada di dalam Gugus Tugas, bukan Kemendikbud sendiri," ujar Nadiem menegaskan. Dikutip dari rilis resmi Kemendikbud, Mendikbud Nadiem menyampaikan, "Jadi, kami yang akan mengeksekusi dan mengoordin

Konfirmasi kabar tidak benar

Nadiem menjelaskan ada banyak faktor menjadi pertimbangan pembukaan kembali sekolah pascakebijakan belajar dari rumah sebagai bagian dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) guna menahan laju perluasan pandemi Covid-19.

"Tapi keputusan kapan, dengan format apa, dan seperti apa, karena ini melibatkan faktor kesehatan, bukan hanya pendidikan, itu masih di Gugus Tugas," tambahnya.

Terkait adanya berbagai kabar beredar di masyarakat bahwa Kemendikbud akan membuka sekolah pada awal tahun ajaran baru di bulan Juli secara tegas disampaikan Mendikbud Nadiem tidak benar.

"Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami. Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar," tegas Nadiem.

Usai rapat kerja Mendikbud menambahkan bahwa di banyak negara, awal tahun ajaran baru relatif tetap.

Adapun demikian, penyesuaian metode belajar disesuaikan dengan kondisi dan status kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah.

"Kemendikbud menilai saat ini tidak diperlukan adanya perubahan tahun ajaran maupun tahun akademik. Tetapi metode belajarnya apakah belajar dari rumah atau di sekolah akan berdasarkan pertimbangan gugus tugas," tutur Mendikbud.(*)


Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Rizal Ramli Desak Jokowi dan Nadiem Makarim Tunda Keputusan Masuk Sekolah pada Juli 2020, 

Berita Terkini