TRIBUNPEKANBARU.COM, REGAT - Seorang warga berinisial NG (61) meninggal saat menjalani perawatan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 pada Sabtu (4/7/2020) sore kemarin.
Tim gugus tugas bergerak cepat melakukan pemakaman dengan penerapan protokol Covid-19.
NG diketahui meninggalkan tiga orang anak. Dua orang anaknya diketahui sedang menempuh pendidikan.
Kehilangan sosok ayah sekaligus tulang punggung keluarga, membuat anak-anaknya terancam putus sekolah.
Oleh karena itu Pemda Inhu memberikan program beasiswa kepada kedua anak tersebut hingga tamat sekolah.
"Kita akan berikan bantuan beasiswa kepada kedua anaknya yang masih bersekolah," kata Hendrizal, Sekretaris Daerah (Sekda) Inhu.
• 1 PDP Covid-19 Meninggal, Bupati Inhu Instruksikan Dinkes Lakukan Rapid Test Massal
• BREAKING NEWS: 1 PDP Covid-19 Inhu Meninggal di RSUD Indrasari Rengat
Hendrizal juga berkata Pemda Inhu akan membuatkan BPJS Kesehatan anggota keluarga yang ditinggalkan.
NG menjadi PDP yang meninggal pertama di Kabupaten Inhu.
NG dimakamkan di salah satu pemakaman umum di Kecamatan Seberida, Inhu dengan penerapan protokol Covid-19.
Bupati Inhu Instruksikan Dinkes Lakukan Rapid Test Massal
Meninggalnya PDP Covid-19 berinisial NG (61) disikapi secara serius oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19.
Bupati Inhu, Yopi Arianto sekaligus ketua gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Inhu langsung melakukan rapat dengan Sekda Inhu, Hendrizal yang juga sekretaris gugus tugas, Kepala Dinkes Inhu, Elis Julinarti, Camat Seberida, Kepala Puskesmas Pangkalan Kasai, serta Kabag Ops Polres Inhu, Kompol Suratman.
Rapat kecil itu dilakukan di sekitar lokasi pemakaman, usai pemakaman PDP selesai dilakukan.
Melalui rapat tersebut, Yopi memerintahkan agar Dinkes Inhu dan Puskesmas Pangkalan Kasai melakukan rapid test massal terhadap orang-orang yang diduga sempat melakukan kontak dengan PDP yang meninggal tersebut.
"Segera dilakukan rapid test terhadap orang-orang yang pernah kontak," ujarnya. Yopi berkata hal ini sebagai tindakan deteksi dini, terkhususnya kepada keluarga PDP tersebut.
Apabila ditemukan warga yang reaktif, maka segera dilakukan isolasi mandiri.
Terkait rencana tersebut, Elis menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk melakukan rapid test massal terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan pasien tersebut.
( Tribunpekanbaru.com /Bynton Simanungkalit)