TRIBUNPEKANBARU.COM, TELUK KUANTAN - Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing akhirnya mengakui ada warganya meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 31 Oktober lalu.
Diskes Kuansing menyebut warga yang meninggal tersebut dalam kondisi hamil.
"Setelah kita telusuri ternyata memang ada yang meninggal (karena DBD). Lagi hamil pula," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing, Jumardi, Rabu (4/11/2020).
Sebelumnya Diskes Kuansing tidak mengetahui ada warganya yang meninggal akibat DBD.
Baca juga: Abaikan Protokol Kesehatan,Ratusan Pelamar CPNS Berjubel di RSJ Urus Surat Kesehatan Jasmani Rohani
Baca juga: Emosi Ibu Naik ke Ubun-ubun Usai Baca Pesan Tak Senonoh Suami ke Putrinya, Endingnya Bikin Istighfar
Baca juga: Berawal dari Hobi, Ridin Sulap Batok Kelapa Jadi Karya Unik, Mulai Aksesoris hingga Mangkok
Warga yang meninggal tersebut yakni RN, 22 tahun, warga Desa Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah. Selasa (3/11/2020), Kepala Puskesmas Kopah Murnis membenarkan kabar tersebut.
Jumardi menjelaskan hasil penelusuran pihaknya.
Dikatakannya, warga tersebut pertama dibawa ke Puskesmas.
Setelah itu dirujuk ke RSUD Teluk Kuantan dan kembali dirujuk ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru.
Saat dibawa ke Puskesmas, kondisi kesadaran warga tersebut rendah.
Kondisi yang sama saat dibawa RSUD Teluk Kuantan dan dirujuk ke Pekanbaru.
"Tingkat kesadarannya sudah rendah," ungkapnya.
Ia menduga warga tersebut terlambat penanganan. Sehingga tidak tertolong lagi.
"Ini terlambat penanganan," katanya.
Petugas kesehatan sendiri sudah melakukan fogging di Desa Kopah pada Selasa (3/11/2020).
Sejauh ini di desa tersebut terdapat dua kasus DBD.
Dengan penambahan ini, sudah ada tiga warga Kuansing yang meninggal akibat DBD di tahun 2020.
Diskes Sempat Belum Tahu
Sebelumnya, dua warga Kuansing sudah meninggal pada Januari lalu. Satu warga Kecamatan Benai dan satu lagi Kecamatan Sentajo Raya.
Kabar meninggalnya warga Kuansing akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 31 Oktober lalu sempat belum diketahui Dinas Kesehatan.
Diskes Kuansing hanya mengetahui pelaksanaan fogging di lokasi itu.
"Belum tahu ada yang meninggal," kata Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kuansing, Jumardi, Selasa (3/11/2020).
Kala itu, Tribunpekanbaru.com baru mendapat kabar dari warga adanya penderita DBD yang meninggal di Desa Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah.
"Belum ada laporan sama kita. Pihak Puskesmas belum kasih laporan," katanya.
Namun ia membenarkam adanya fogging di Desa Kopah yang digelar Selasa (3/11/2020).
Katanya, fogging tersebut dilakukan setelah ada penderita DBD di desa tersebut.
"Yang masuk laporannya penderita DBD di desa itu seorang bayi. Kalau yang ninggal belum masuk laporan," katanya.
Kepastian adanya yang meninggal akibat DBD di desa tersebut datang dari Kepala Puskesmas Kopah, Murnis yang dikonfirmasi Selasa (3/11/2020).
"Iya benar. Ada warga yang meninggal akibat DBD," kata Murnis.
Dikatakannya, sang warga tersebut terlambat diketahui mengidap DBD.
Setelah dibawa ke salah satu rumah sakit di Pekanbaru, barulah diketahui warga tersebut sakit DBD.
"Pas dibawa ke RSUD (Teluk Kuantan) belum tahu. Pas dibawa ke (rumah sakit) Pekanbaru baru ketahuan," ucapnya.
Pihaknya sendiri sudah melakukan fogging di sekitar rumah korban pada Selasa (3/11/2020).
Hasil temuan petugas saat melakukan fogging, terangnya, banyak ditemukan jentik-jentik nyamuk.
Di desa tersebut, tercatat ada dua kasus DBD. Satu lagi seorang anak bayi dan sudah sembuh.
( Tribunpelanbaru.com / Palti Siahaan )