TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru yang positif Covid-19, jumlahnya semakin bertambah.
Berselang satu hari, peningkatan terjadi cukup signifikan. Dimana pada Selasa kemarin, jumlah warga binaan yang positif mencapai 207 orang.
Namun pada Rabu (4/11/2020) ini, jumlah warga binaan yang terpapar Virus Corona bertambah sekitar 50 orang.
"Hari ini kami ketambahan lagi, dari hasil yang terbaru yang besarannya 50-an lagi tambahannya. Ini berdasarkan penyampaikan dari rumah sakit kepada kita," jelas Plt Kepala Lapas Kelas II A Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto.
"Berarti sekarang, kalau sekitar 50 ditambah 207 (kemarin), jadi 257," sambungnya lagi.
Baca juga: Sehari 62 Orang Sembuh,Kesembuhan Pasien Terkonfirmasi Positif Corona Bengkalis Meningkat Signifikan
Baca juga: Reno F4 Makin Mudah Dimiliki Konsumen Pekanbaru, Oppo Tawarkan Bunga 0 Persen November Ini
Baca juga: Yamaha Klaim All New Aerox 155 Connected, MAXi Sport Scooter Terbaik di Kelasnya
Atas kondisi ini diungkapkannya, pihaknya akan mengambil langkah cepat.
Untuk 50 orang tambahan positif Covid-19 ini, akan dipindahkan dan dipisahkan dari warga binaan yang sehat.
"Akan dilakukan pergeseran kembali, karena bertambahnya 50 orang ini berdasarkan data yang kami konfirmasi. Akan masuk ke blok F," tuturnya.
Alfonsus mengungkapkan, diperkirakan masih banyak warga binaan yang belum diketahui hasil swab test-nya.
Lantaran swab test massal yang dilaksanakan, jumlah warga binaan mencapai 1.500 orang. Sekitar 257 orang dinyatakan positif Covid-19.
Disinggung soal tindakan yang akan diambil jika jumlah warga binaan yang positif Covid-19 semakin bertambah, Alfonsus menuturkan, pihaknya akan mengevakuasi mereka.
Evakuasi dilakukan ke unit pelaksana teknis (UPT) setingkat Lapas dan Rutan lainnya di Riau.
"Kalau itu terjadi (semakin meningkatnya jumlah warga binaan yang positif Covid-19), kemungkinan kami akan titipkan ke UPT lain yang bloknya masih kosong.”
“Memang aturannya seperti itu," urainya.
Dirincikan Alfonsus, peringkat terbanyak warga binaan yang positif Covid-19 berasal dari kategori pidana umum dengan kekerasan.
"Peringkat kedua warga binaan Tipikor (tindak pidana korupsi, red). Selanjutnya pidana ringan," pungkasnya.
Pegawai Lapas 9 Orang yang Terinfeksi Covid-19
Selain warga binaan, pegawai Lapas Pekanbaru yang terjangkit Virus Corona juga bertambah kasusnya, yang sebelumnya 4 orang menjadi 9 orang.
Temuan kasus positif ini, berdasarkan hasil swab test massal yang digelar Lapas Pekanbaru bekerjasama dengan sebuah rumah sakit swasta. Swab test massal dilaksanakan sejak 26 Oktober 2020.
"Kemarin saya informasikan, pada saat itu jumlahnya masih 16 orang (warga binaan) dan 4 orang pegawai yang positif Covid-19.”
“ Sorenya, dari 1.502 orang warga binaan, yang dilaporkan terkonfirmasi positif 207 orang," jelas Plt Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Alfonsus Wisnu Ardianto, Selasa (3/11/2020).
Sementara disebutkannya lagi, dari 109 orang pegawai, berdasarkan hasil swab test mandiri, ada 4 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ditambah 5 orang dari hasil swab massal, maka jumlahnya menjadi 9 orang.
Alfonsus menuturkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil swab test lainnya. Karena menurutnya, jumlah yang ada sekarang, belum hasil keseluruhan.
"Sampai saat ini kami masih menunggu hasil konfirmasi swab test 1.502 orang itu apakah sudah seluruhnya yang terkonfirmasi 207 itu," bebernya.
Ia tak menampik, masih ada kemungkinan angka positif Covid-19 di Lapas Pekanbaru untuk bertambah.
"Masih ada kemungkinan, kita berdoa semoga hanya itu. Karena akan jadi pertimbangan khusus terkait penempatan kamar jika masih ada penambahan," sebut Alfonsus.
Ia menuturkan, dengan meningkatnya angka positif ini, pihaknya mengambil tindakan cepat, sesuai dengan yang diatur dalam protokol kesehatan.
Seperti melakukan penyemprotan disinfektan, pembersihan kamar, dan memindahkan warga binaan yang positif Covid-19 ke satu blok hunian.
"Kemarin memang ada 2 ruang isolasi, sekarang tidak difungsikan lagi. Melainkan mereka (warga binaan yang positif)yang disatukan dalam satu blok, yaitu di blok G, 24 kamar hunian," urainya.
Alfonsus memastikan, warga binaan yang positif Covid ini tidak tercampur dengan warga binaan yang sehat.
"Sementara yang dirawat di rumah sakit ada, karena penyakit penyertanya, ada 2 orang," tuturnya.
Semua warga binaan baik yang sehat dan yang terpapar Covid-19 kata Alfonsus, wajib menggunakan masker.
Selain itu mereka diminta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
"Kita juga berikan multivitamin di luar pemberian makanan yang sewajarnya kepada mereka. 207 orang warga binaan ini baru terjadi kemarin, berdasarkan konfirmasi dari RS Awal Bros.”
“Sudah diawali dengan kegiatan penjemuran bergiliran terhadap mereka. Diharapkan dapat meningkatkan imun sehingga Covid-19 bisa hilang," jabarnya.
Diungkapkan Alfonsus, di dalam Lapas Pekanbaru ini, ada satu poliklinik yang bisa melayani para warga binaan.
Namun karena jumlah warga binaan begitu banyak dan melebihi kapasitas, layanan yang diberikan sifatnya terbatas.
Namun Alfonsus menyatakan, pada prinsipnya, pihaknya bekerjasama dan berkoordinasi dengan pihak ketiga, dalam hal ini dengan rumah sakit dan dinas kesehatan.
Disinggung soal bagaimana tindakan dari Satgas Provinsi Riau terkait hal ini, Alfonsus menuturkan, sejauh ini belum ada tanggapan atas permasalahan ini.
"Walau pun kami sudah bersurat, kami belum ada ditengok oleh pihak Satgas Provinsi," pungkasnya.
Diberi Vitamin Dosis Tinggi
Selanjutnya, dokter Lapas Pekanbaru, dr. Rosmawati Sinulingga menuturkan, rata-rata warga binaan yang positif Covid-19 ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Mereka bergejala ringan, jadi tidak terlampau ribet kita menangani. Kita berikan vitamin c dengan dosis tinggi.”
“ Sampai saat ini hanya 2 orang yang dirujuk ke rumah sakit karena ada penyakit penyerta dan usia sudah tua," jelasnya.
Ia menambahkan, di poliklinik Lapas Pekanbaru ini, ada 2 orang dokter dan 2 orang perawat yang bertugas.
( Tribunpekanbaru.com / Rizky Armanda )