TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengizinkan sekolah di desa terpencil di Riau untuk melaksanakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara langsung.
Orang tua siswa bisa langsung datang ke sekolah untuk mengisi formulir dan menyerahkan berkas persyaratan.
Kebijakan ini diambil karena didesa terpencil biasa sulit untuk bisa mengakses jaringan internet. Terutama di pulau-pulau yang berada jauh dari ibu kota. Sehingga sekolah tidak dipaksakan untuk melaksanakan PPDB secara online.
"Sesuai Permendikbud nomor 1 tahun 2021, untuk daerah terluar yang ketersediaan jaringan internetnya masih minim, jangan paksakan untuk online. Jadi sesuai Permendikbud itu kita boleh melaksanakan PPDB itu melalui dua pola, daring dan laring," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Zul Ikram, Minggu (27/6/2021).
Meski sekolah yang berada di desa-desa terluar diizinkan untuk melaksanakan PPDB secara langsung dengan mendatangi sekolah, pihaknya mengingatkan agar para orang tua dan calon peserta didik yang akan mendaftar ke sekolah tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
"Jangan sampai ada kerumunan," kata Zul Ikram.
Zul mengungkapkan, sekolah yang diizinkan melaksanakan PPDB secara langsung ini adalah sekolah-sekolah yang berada di desa yang jauh dari pusat dan terpencil atau berada di kepulauan.
"Seperti yang di pulau-pulau yang mungkin sekolah hanya ada satu, kemudian intraksinya hanya disitu-situ saja, Pandemi tidak tinggi disana, jadi sah-sah saja kalau mereka melaksanakan PPDB nya secara langsung," ujarnya.
Zul menegaskan, PPDB online untuk tingkat SMA dan SMK negeri di Riau sudah siap dilaksanakan, Senin (28/6/2021) besok. Dari hasil uji coba dan simulasi yang dilakukan oleh tim IT dari Disdik Riau, Diskominfo Riau, PCR dan Unilak berjalan lancar.
"Secara umum persiapan sudah siap, baik persiapan teknis dan non teknis, Tim IT kita terus berkoordinasi dengan tim IT dari Diskominfo, PCR dan Unilak," kata Zul Ikram saat dihubungi Tribun Pekanbaru, Minggu (27/6/2021).
"Mudah-mudahan tidak ada kendala lagi, harapan kita seperti itu," imbuhnya.
Namun Zul mengakui, karena PPDB kali ini menggunakan sistem online, tidak bisa pihaknya memberikan jaminan 100 persen berjalan lancar.
Sebab lancar tidaknya pelaksanaan PPDB online tidak hanya bisa mengandalkan dari sistem yang sudah dibangun, namun juga bergantung dengan jaringan internet di masing-masing tempat.
"Namanya dunia maya, tergantung dengan kondisi jaringan, mudah-mudahan kondisinya berpihak kepada kita. Karena namanya sistem online, menggunakan aplikasi ada plus minusnya, ada kurang lebihnya, tapi kita tetap berusaha maksimal," ujarnya.
Namun pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan mengirimkan surat resmi kepada Telkom dan PLN untuk memastikan kondisi jaringan dan listrik aman selama PPDB berlangsung.