TRIBUNPEKANBARU.COM - Ismet Arianto memegang stir sembari melihat ke sekitarnya, Rabu (26/1).
Pria berseragam warna putih itu dengan sabar menanti penumpang bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) di depan halte RS Awal Bros, Jalan Jendral Sudirman.
Pria 45 tahun itu mengaku tetap bekerja hari ini walaupun manajemen PT Trans Pekanbaru Madani (TPM) belum membayarkan gajinya selama hampir tiga bulan ini.
Ismet menuturkan Ia akan tetap bekerja sembari menanti itikad dari manajemen pengelola bus TMP.
"Kami hanya meminta hak kami sudah hampir tiga bulan, sejak november lah," terang pramudi bus TMP itu kepada Tribun Pekanbaru, Rabu.
Pria 45 tahun itu bersama puluhan rekannya masih menanti gaji dari manajemen setelah menggelar aksi mogok selama enam hari.
Baca juga: Soal Bus TMP Mogok Beroperasi Selama Hampir Satu Pekan, Direktur PT TPM Bungkam
Baca juga: Calon Penumpang Menunggu di Halte Hingga Satu Jam Tak Tahu Bus TMP Sudah Mogok Enam Hari
Para pramudi, menurut Ismed, mengancam kembali mogok bila memang manajemen tidak kunjung membayarkan gaji.
"Kalau tidak kami demo lagi Kamis, apa mau diisi perut lagi. Cacing dah begini gini di perut ha," ujarnya sembari memegang perutnya.
Manajemen hingga Rabu belum kunjung memberi kepastian terkait pembayaran gaji yang menunggak. Satu bulan saja gaji pramudi bus TMP itu mencapai Rp 3 juta lebih.
Dirinya setiap hari mengemudikan bus TMP selama delapan jam sehari. Ia mengemudikannya mulai dinihari sekitar pukul 05.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.
Ayah dua anak itu mengaku pusing memikirkan uang sekolah anak dan makan sehari-hari. Namun ia beruntung membuka usaha kecil-kecilan di rumah untuk menopang ekonomi keluarga.
"Kalau tidak buka usaha lain, mana bisa. Namun tetap kita minta segera bayarkan," ujarnya.
Dirinya mengaku sangat bergantung pada gaji sebagai pramudi. Apalagi ia sudah puluhan tahun mengemudikan bus di Kota Pekanbaru sehingga gaji sebagai penopang ekonomi keluarga.
Ismet pun sepakat kembali mogok kerja bersama puluhan pramudi bus TMP lainnya untuk kembali menggelar aksi bila gaji tidak kunjung dibayar. Ada ratusan rekannya sebagai awak bus menanti kepastian manajemen untuk membayarkan gaji.
Pria tersebut mengaku kecewa dengan sikap manajemen yang setiap tahun mengalami masalah gaji. Padahal ia bukanlah orang baru sebagai pramudi bus TMP.