TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Bupati Siak Alfedri mengatakan, program replanting yang dibiayai oleh Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sudah berjalan di kabupaten Siak. Pembiayaan itu diterima petani sebesar Rp 30 juta per hektar.
“Informasi ini juga telah kami sampaikan saat kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pekan lalu. Kami terus memantau perkembangan ke depan demi lancarnya kegiatan pertanian masyarakat di kabupaten Siak,” kata Bupati Siak Alfedri, Senin (28/2/2022).
Alfedri mengemukakan, masyarakat yang mempunyai kebun kelapa sawir harus berbahagia dengan adanya program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Sebab dengan program itu pemerintah pusat menargetkan pada 2020-2022 dukungan pembiayaan untuk 540.000 hektare lahan sawit.
Dukungan pembiayaan itu dari BPDP-KS sebesar Rp 30 juta per hektarnya.
”Kami melihat masyarkat kabupaten Siak sangat terbantu dengan program ini. Perkembangan peremajaan kelapa sawit masyarakat di Siak menjadi lebih baik,”kata dia.
Meski program ini sangat membantu masyarakat namun masih ada persoalan yang ditemui di tingkat lapangan. Persoalan yang paling krusial adalah buruknya akses jalan di perkebenunan masyarakat tersebut.
“Kami berpikir perlu adanya pengaspalan, sehingga kami mengusulkan dana pengaspalan jalan ini dari dana sarasa prasarana BPDP KS, kami berharap ada manfaat lebih yang akan dinikmati oleh masyarakat,” kata dia.
Alfedri juga mengatakan persoalan itu sudah disampaikan kepada Menko Perekonomian yang berkunjung ke kecamatan Kandis, kabupaten Siak pekan lalu.
”Kami atas nama pemerintah kabupaten Siak sangat bangga adanya perhatian yang tinggi dari dari pak menteri Airlangga ke kabupaten Siak,” kata dia.
Pada kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Kamis (24/2/2022) lalu untuk melakukan penanaman perdana program peremajaan sawit kemitraan strategis Percepatan PSR) di Kampung Libo Jaya, Kecamatan Kandis, Alfedri banyak memberikan informasi dan masukan demi kesejahteraan petani sawit di Siak.
Dalam pada itu, Airlangga pun menyampaikan kontribusi kelapa sawit sangat besar perannya bagi perekonomian Indonesia.
Pemerintah menargetkan sawit usia tua agar segera dilakukan peremajaan. Ia memuji Bupati Alfedri karena telah memantau jalannya PSR di lapangan.
Bahkan ia juga senang mendengar informasi Alfedri bahwa masyarakat Siak sangat berterimakasih atas program itu.
"Bisa kita bilang kontribusi Kelapa sawit memiliki pengaruh yang besar bagi perekonomian di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat pada tahun lalu nilai ekspor kelapa sawit mencapai US$ 32 Milyar dengan melibatkan 16 juta pekerja dan kabar baiknya sudah menghasilkan 146 produk turunan,”
kata Airlangga.