TRIBUNPEKANBARU.COM- Warga di desa ini dibikn gempar dan ketakutan. Sosok ular sepanjang dua meter keluar dari tubuh sapi.
Anehnya lagi, ular tersebut justru mengisap darah sapi yang sudah mati tersebut.
Awalnya warga curiga dengan laporan adanya seekor sapi yang sakit karena benjolan di lehernya. Kemudian kepala Desa menyuruh agar sapi itu sebaiuknya dibantai saja dan dagingnya bisa dijual.
Baca juga: Perbaiki Sensor Mobil yang Rusak, Saat Buka Kap, Ternyata Ada Ular Piton Besar
Baca juga: Bangau vs Ular Siapa yang Menang? Inilah Video Detik-detik Ular Berusaha Melilit Kaki Bangau
Maka dilakukanlah pemotongan pada sapi itu. Tentu setelah sapi mati maka tubuhnya mulai dipotong-potong.
Salah seorang warga menaruh curioga pada benjolan di leher sapi itu.
Benjolan yang lumayan besar. Maka ia tusukna pisau ke benjolan itu. Alangkah kagetnya itu ternyata dari benjolan itu muncul seekor ular.
Warga lain yang melihat itu lantas lari tunggang langgang. Warga sempat melihat ular tesebut sempat mengisap darah sapi lalu lari ke semak-semak.
Begini awal kisahnya
Warga Desa Musita, di bawah wilayah Kepala Nemangwe di Gokwe, dibikin gempar ketika seekor ular raksasa, yang panjangnya sekitar dua meter, diduga muncul dari benjolan besar di leher sapi yang mereka sembelih.
Ular itu dilaporkan mulai mengisap darah dari sapi yang mati selama hampir satu jam sebelum akhirnya menyerah.
Baca juga: BIKIN MERINDING, Ular Merayap di Kaki Wanita Ini saat Ia Mengendarai Mobil, Begini Endingnya
Baca juga: Kisah WNA Digigit Ular Paling Berbisa di Indonesia, Nyaris Pingsan Namun Selamat usai Lakukan Ini
Reptil itu kemudian merayap ke padang rumput terdekat di mana ia akhirnya mati, menurut penduduk desa.
Kepala Nemangwe mengatakan kepada B-Metro bahwa mereka yang menyaksikan kejadian aneh itu sekarang hidup dalam ketakutan karena mereka percaya ular itu adalah goblin. Dia berkata:
Sapi itu dipe;lihara oleh Mike Muchavazo ketika dia pindah ke Chegutu tahun lalu.
Sapi itu kemudian sakit dan terdapat benjolan besar di lehernya. Ketika Mike (Muchavazo) menelepon pemiliknya dan memberi tahu dia tentang benjolan itu, dia memerintahkannya untuk menyembelih dan menjual dagingnya.
Muchavazo kemudian meminta beberapa penduduk desa untuk membantunya membantai binatang itu. Termasuk Kepala Nemangwe ikut menyaksikannya.