Berita Pelalawan

Demam Berdarah di Pelalawan Capai 70 Kasus, Tertinggi di Pangkalan Kerinci, Ini Imbauan Diskes

Penulis: johanes
Editor: Nurul Qomariah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Dinas Kesehatan Pelalawan bersama perangkat kecamatan dan kelurahan serta masyarakat melakukan fogging di Kelurahan Kerinci Timur, karena peningkatan kasus DBD beberapa waktu lalu.


TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tampaknya harus diwaspadai oleh masyarakat Kabupaten Pelalawan.

Pasalnya, kasus DBD terus meningkat sepanjang tahun 2022 ini.

Berdasarkan data milik Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, kasus DBD yang muncul sudah mencapai 70 pasien hingga pertengahan September ini.

Jumlah itu meningkat tajam dibanding tahun 2021 lalu yang hanya 11 kasus sampai Desember.

Tahun ini peningkatannya sangat drastis dan perlu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Diskes Pelalawan.

"Memang dari Bulan Januari sampai Juli kemarin grafiknya meningkat. Kasus DBD naik cukup tinggi dibanding tahun lalu," ungkap Kepala Diskes Pelalawan Asril M.Kes melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dr Aulia Khalid kepada Tribunpekanbaru.com Minggu (18/9/2022).

Pada Agustus hingga pertengahan September ini, kasus DBD kembali turun setelah dilakukan penanganan di lapangan oleh tim diskes.

Dari 70 kasus DBD yang terdata, 4 pasien dari Kecamatan Ukui dan 2 pasien dari Kecamatan Pangkalan Kuras. Sedangkan selebihnya sebanyak 64 kasus ada di Kecamatan Pangkalan Kerinci, ibukota Pelalawan.

Aulia menjelaskan, kasus yang paling banyak muncul di Kecamatan Pangkalan Kerinci dibanding kecamatan lain. Kasus muncul di beberapa kelurahan dan desa di Pangkalan Kerinci, termasuk di Kerinci Timur yang cukup tinggi.

Sehingga tim Diskes bersama aparatur kecamatan maupun kelurahan serta perangkat lainnya melakukan penanggulangan DBD.

Mulai dari pembersihan lingkungan dengan cara gotong royong, dilanjutkan dengan fogging serta pemberian bubuk abate.

Untuk mengantisipasi perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan penyebab penyakit ini.

Ada beberapa hal yang menyebabkan peningkatan kasus DBD di Pelalawan.

Di antaranya yakni cuaca atau musim pancaroba saat ini. Dimana potensi hujan masih tinggi di saat musim kemarau.

Sehingga memfasilitasi perkembangan nyamuk penyebab DBD.

Halaman
12

Berita Terkini