Cerita Rakyat

Cerita Rakyat Minangkabau Gajah dan Burung Pipit Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak

Penulis: pitos punjadi
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cerita Rakyat Minangkabau Gajah dan Burung Pipit Dongeng Sebelum Tidur untuk Anak

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kali ini cerita rakyat Indonesia adalah cerita rakyat Minangkabau berjudul Gajah dan Burung Pipit yang bisa dijadikan dongeng sebelum tidur untuk anak .

Konon pada zaman dahulu, di sebuah ladang tebu hiduplah banyak puyuh, dan mereka membuat sarang di semak dalam ladang itu.

Di sarang tersebut, para puyuh ini ada yang beranak, ada pula yang sedang bertelur.

Setiap hari telur-telur puyuh tersebut habis karena diinjak gajah yang memakan daun tebu.

Anak puyuh sekaligus telur-telurnya habis terinjak oleh gerombolan gajah yang mencari makan itu.

Para puyuh kemudian berkumpul membicarakan mengenai masalah tersebut bersama kawan mereka, burung pipit.

Para puyuh berkata, “Kami diganggu oleh gajah, telur kami habis diinjaknya dan anak-anak kami mati semuanya.

Dilarang dia tidak bisa.

Bagaimana cara kami menghindari bahaya ini?”

Burung pipit menjawab, “Besok saya datang ke sana, biarlah saya coba melawan gajah itu. Katakan kepada gajah saya akan datang besok”.

Puyuh kemudian kembali ke ladang tebu dan memberitahu kepada gajah.

Kemudian gajah berkata, “Baiklah, datanglah, betapa besarnya burung pipit, saya pijak saja mati”.

Keesokan harinya, datanglah burung pipit ke ladang tebu.

Kata burung pipit kepada gajah, “Kalau tidak berderak-derak tulang punggung saya pijakkan, entahlah”.

Gajah mendengar perkataan pipit.

Mereka kemudian berlarian mengejar burung pipit.

Namun, dengan sigap burung pipit hinggap di punggung gajah sambil berkata, “Tiap jam cuma-cuma”.

Lalu, gajah tadi lari.

Ia berkata tulang punggungnya patah. sumber : Djamaris, Edwar. (2001). Cerita Rakyat Minangkabau. Jakarta: Pusat Bahasa.

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Berita Terkini