TRIBUNPEKANBARU.COM - Tanggal 14 Februari 2024 sebentar lagi, maka di tanggal tersebut seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki hak pilih akan menentukan arah Indonesia ke depannya.
Yakni dengan memilih jagoannya masing-masing, terutama pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden.
Meski Pemilu belum berlangsung, hasil survei seolah menunjukkan siapa yang akan keluar sebagai pemenang Pilpres 2024.
Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru mereka, untuk ketiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden RI.
Pertarungan paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD semakin sengit. Terutama di Jawa Timur (Jatim).
Jawa Timur merupakan provinsi dengan DPT terbanyak kedua setelah Jawa Barat.
Jumlah DPT di Jawa Timur adalah 15,5 persen dari seluruh pemilih.
Dilansir dari laman resmi Poltracking Indonesia, faktor lain yang membuat Jawa Timur menarik adalah secara kultural Jatim dianggap basis Nahdlatul Ulama.
Faktor Nahdlatul Ulama ini menjadi salah satu faktor yang selalu diperhitungkan dalam kontestasi Pilpres.
Pada sisi lain, Jawa Timur dianggap provinsi yang sangat kompetitif karena tidak menjadi basis salah satu kandidat, sehingga Jawa Timur potensial menjadi penentu kemenangan Pilpres.
Menurut Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, di Jawa Timur, elektabilitas Prabowo-Gibran adalah 60,1 persen.
Diikuti Ganjar-Mahfud dengan elektabilitas 17,2 persen dan Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 14,9 persen.
Bagaimana perubahan tren elektabilitas paslon di Jawa Timur?
1. Anies-Muhaimin
Untuk paslon nomor urut 01, Anies-Muhaimin, sempat turun di Juni 2023, dan sedikit mengalami kenaikan di September 2023.