Perang di Palestina

Hamas Tolak Usulan Mediator Gencatan Senjata

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hamas Tolak Usulan Mediator Gencatan Senjata

TRIBUNPEKANBARU.COM - Hamas dan kelompok pejuang di Palestina masih kuat di Gaza seiring klaim Israel yang telah berhasil melemahkan Hamas.

Hamas memberi tahu para mediator bahwa tekanan militer tidak akan mengubah posisinya, termasuk serangan terhadap Rafah.

Hal ini terjadi setelah Hamas menyerahkan tanggapannya kepada Qatar dan Mesir mengenai kerangka perjanjian tersebut, setelah melakukan konsultasi internal dengan pimpinan Hamas dan dengan faksi Perlawanan Palestina lainnya.

Kelompok Perlawanan Palestina mengatakan bahwa mereka menanggapi secara positif usulan awal yang dibuat dalam Dokumen Paris, yang muncul sebagai hasil pertemuan para pejabat tinggi intelijen dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, dan Perancis di Paris pada akhir Januari lalu. .

Hamas menjelaskan bahwa respons tersebut bertujuan untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan penuh, sebuah klausul yang tidak termasuk dalam proposal awal.

Menurut gerakan tersebut, tanggapan yang disampaikan tetap mempertahankan perlunya “gencatan senjata yang komprehensif dan menyeluruh, mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina, mengamankan bantuan, tempat tinggal, rekonstruksi, mencabut pengepungan di Jalur Gaza, dan menyelesaikan konflik.

Sebelumnya, pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan pada konferensi pers di Beirut bahwa gerakan tersebut menanggapi Dokumen Paris dengan cara yang menjamin penghentian agresi secara komprehensif, pembebasan tahanan, dan masuknya bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung.

Hamas juga membantah klaim yang dibuat oleh para pejabat senior Israel mengenai penemuan terowongan dan fasilitas penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan persenjataan Perlawanan, dan menegaskan bahwa hal tersebut hanyalah taktik untuk menutupi kegagalan intelijen dan keamanan pendudukan.

( Tribunpekanbaru.com )

Berita Terkini