Kisah Nabi

Kisah Burung Pipit dan Cicak Saat Nabi Ibrahim Dibakar serta Kisah Semut dan Nabi Ibrahim

Penulis: pitos punjadi
Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Burung Pipit dan Cicak Saat Nabi Ibrahim Dibakar serta Kisah Semut dan Nabi Ibrahim

Kerjasama hewan-hewan ini memunculkan percakapan yang menarik antara seekor burung dan cicak.

Burung kecil ini merasa sangat bersedih, karena Nabi Ibrahim as dibakar hidup-hidup.

Ia berusaha keras untuk memadamkan api, dengan cara mengangkut air di paruh kecilnya.

Ia pun pulang dan pergi (bolak-balik) mengambil air dari danau dan menitikkannya ke atas api yang sedang melahap tubuh Nabi Ibrahim as as.

Cicak melihat hal yang diperbuat oleh burung.

Cicak pun tertawa dan mengejeknya, sembari berkata "Bodoh kau burung, mana mungkin air yang dari paruh kecilmu itu dapat memadamkan api yang sangat besar ini."

Burung itu tidak memperdulikannya. Ia tetap saja terus meneteskan air dari paruhnya.

"Aku tidak sanggup melihat Nabi Ibrahim as dibakar hidup-hidup. Biarlah air ini terus menetes. Karena Allah SWT maha tahu pada siapa aku berpihak," kata Burung tersebut membela diri.

"Allah tidak akan melihat hasilnya, apakah aku berhasil atau tidak. Tapi Allah akan melihat dimana aku berpihak," kata burung itu.

Seekor cicak merayap mendekati api yang berkobar yang tengah membakar Nabi Allah Ibrahim. 

Seekor binatang kemudian bertanya kepada cicak tersebut. 

"Untuk apa kamu merayap mendekati kobaran api tersebut dan membahayakan dirimu," katanya. 

Cicak itu pun kemudian menjawab, ingin mencelakakan Nabi Ibrahim as. 

"Untuk meniup api yang tengah membakar tubuh Nabi Ibrahim as agar semakin berkobar," kata cicak. 

"Tahukah kamu bahwa apa yang kamu lakukan itu tidak akan menghasilkan sesuatu kecuali kesia-siaan?" ujar binatang lain. 

Halaman
123

Berita Terkini