TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut informasi terbaru karung diduga berisi mayat di bawah jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL).
Diketahui tadi malam, Senin (10/6/2024), sejumlah warga dari Pangkalan Kerinci, kabupaten Pelalawan, Riau mendatangi Taman Siak Lawo, kelurahan Kampung Rempak, kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau,
Mereka menemukan karung yang mengapung di pinggiran sungai Siak, di bawah jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL).
Personel Polsek Siak pun datang ke lokasi untuk mengangkat karung yang diduga berisi mayat di sungai Siak di bawah jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) tersebut.
Proses pengangkatan karung diduga berisi mayat ini disaksikan warga setempat yang berdesakan.
Baca juga: BREAKING NEWS: Heboh! Warga Temukan Karung Diduga Berisi Mayat di Bawah Jembatan TASL Siak
Warga penasaran dengan isi karung tersebut yang disampaikan berisi mayat tersebut.
Apalagi di lokasi tersebut juga ada aroma bangkai, tapi tidak terlalu menyengat.
Sebelum karung diangkat, polisi memasang police line di sekitar lokasi.
Semakin lama, warga semakin banyak datang ke lokasi.
Peristiwa dugaan ada mayat tersebut juga cepat tersebar dan viral di media sosial.
Akibatnya, warga semakin berdatangan.
Saat polisi berhasil mengangkat karung tersebut, warga semakin berdesakan.
Polisi pun membuka dan mengeluarkan isinya satu persatu.
Warga semakin penasaran.
Setelah dikeluarkan semua isinya, ternyata hanya lembaran pakaian berupa celana, celana dalam dan baju-baju.
Akhirnya warga bersorak bahwa dugaan penemuan mayat tersebut sama sekali tidak terbukti.
Pihak kepolisian akhirnya membawa karung berisi pakaian itu.
Informasi dugaan adanya mayat di dalam karung tersebut awalnya ditemukan Marmata dan Lase bersama sejumlah warga dari Pangkalan Kerinci, kabupaten Pelalawan.
Mereka sengaja datang ke Siak menyusul anggota keluaganya, Br Manurung kesurupan dan mengatakan anak yang hilang dari Pelalawan dibunuh dan dibuang ke Sungai Siak.
“Tadi kami tiba pukul 21.30 WIB di sini, mencari-cari dan dapat karung tersebut diduga mayat anak yang hilang di Pangkalan Kerinci,” kata Marmata di lokasi.
Ia menerangkan, Br Manurung kesurupan sejak pagi Senin.
Kemudian Marmata bersama sembilan orang keluarganya memutuskan berangkat ke Siak sudah malam.
“Anak yang hilang itu remaja, berteman dengan anak saya, namanya Viona, dan Br Manurung yang kesurupan mengatakan mayat Viona dibuang di sungai Siak, dan kami datang ke sini,” terang Marmata.
Setelah dugaan mereka tidak terbukti, akhirnya warga menyoraki Br Manurung.
Sebab Br Manurung juga hadir di Siak dan masih dalam kondisi kesurupan.
“Tolong angkat dia baik-baik Pak Polisi,” ucap Br Manurung ketika polisi hendak mengangkat karung itu.
Ucapan dan celoteh Br Manurung tersebut membuat warga kian penasaran sebelum karung diangkat.
Warga akhirnya bersorak dan merasa kena prank oleh warga Pangkalan Kerinci ini.
“Aduh, kena prank kita sekota gara-gara orang kesurupan,” ujar warga sambil bersorak-sorai.
Setelah mendapat sorak-sorai dari warga, Marmata, Lase, Manurung dan para kerabatnya pergi dari lokasi.
Ia langsung kembali ke Pangkalan Kerinci.
( Tribunpekanbaru.com /mayonal putra)