Kemarin Kang Dedi Mulyadi (KDM) berkunjung ke rumah Pegi di Cianjur.
Ia putra pertama dari pasangan Cecep dan Elis yang lahir dan besar di Cianjur.
Bahkan belum pernah ke Cirebon tempat di mana kedua korban tewas.
Agar semua clear, KDM meminta Pegi menunjukkan semua dokumen yang dipunya mulai dari akta kelahiran hingga ijazah sekolah.
Saat dilihat pada akta kelahiran tertulis Pegi seorang perempuan, bukan laki-laki.
Hal tersebut diklaim terjadi karena salah teknis.
Sementara untuk ijazah semuanya sama.
Baca juga: SOSOK Hakim Tunggal yang Pimpin Sidang Praperadilan Pegi Setiawan , Kuasa Hukum : Pegi Bisa Bebas
Hanya saja untuk ijazah SMK, Pegi belum memilikinya lantaran masih memiliki tunggakan di sekolah yang harus dilunasi.
“Dulu lulus tahun 2016 dari SMK Al Hasyimiyah jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan),” kata Pegi.
Sementara itu KDM langsung mendatangi SMK Al Hasyimiyah untuk memastikan apakah ijazah Pegi benar belum diambil.
Pihak sekolah membenarkan hal tersebut karena sejak kelulusan Pegi belum cap tiga jari.
Kemungkinan Pegi enggan melakukan hal tersebut karena masih memiliki tunggakan sebesar Rp 3,8 juta yang belum dilunasi.
“Ini saya bayar. Jadi setiap peristiwa selalu ada hikmahnya, kalau tidak ada peristiwa Vina dan Eky di Cirebon tidak akan ada yang melunasi,” ujar KDM.
Kang Dedi Mulyadi berharap dengan adanya ijazah Pegi Setiawan bisa mencari pekerjaan yang layak tidak sekadar mengandalkan uang dari menjadi tukang ojek menggunakan motor milik adiknya.
Baca juga: Pasang Badan ! 22 Pengacara Siap Pulangkan Pegi Setiawan alias Perong, Masa Tahanan Habis 10 Juni
Nasib Pegi Setiawan dari Cirebon