TRIBUNPEKANBARU.COM - Putra sulung Hans Tomasoa muncul di hadapan publik dan menjawab semua tudingan anak tak berbakti.
Diketahui, Hans Tomasoa adalah lansia yang ditemukan tewas bersama istrinya di Jonggol, Bogor.
Pengakuan warga setempat menyebut kematian pasangan lansia itu cukup tragis.
Sebab, mayat keduanya ditemukan sudah mulai membusuk dan meninggal dalam sepi.
Warga mengatakan bahwa ketiga anak Hans Tomasoa dan Rita jarang berkunjung ke rumah orangtuanya itu.
Pengakuan tersebut lantas menjadi perhatian publik.
Namun kini, putra Sulung Hans Tomasoa, Aris muncul.
Dia mengklarifikasi atas semua tuduhan yang berkembang di ruang-ruang masyarakat.
Ternyata pasca meninggalnya orangtuanya, Opa Hans Tomasoa dan Oma Rita Tomasia, Aris selaku anak sulung berniat untuk meninggali rumah peninggalan tersebut.
Sayangnya niatan Aris tersebut harus terkendala dengan pihak pengurus RT setempat.
Menurut pengacara Aris, Niko Kreshna pihak keluarga opa Hans dilarang masuk ke rumah tersebut, namun memberikan akses kepada awak media.
Baca juga: Tak Tanggung-Tanggung, 60 Pengacara Disiapkan Iptu Rudiana: Lawan Pengakuan Dede Soal Skenario
Baca juga: Pilu, Setia Manullang Kehilangan Ayah dan 5 Kakak Sekaligus dalam Kecelakaan Mengerikan di Medan
"Jadi hari kedua kematian itu datang memang ingin masuk rumah sampai sekarang belum bisa masuk ke rumah, karena kunci ditangan RT, " kata Aris lewat TikTok @storywartawanhiburan, Minggu (21/7/2024).
"Yang megang kunci ini ketua RT," sambungnya.
Padahal kata Niko, anak-anak opa Hans berhak menerima ahli waris dari pasutri lansia.
"Ini anak-anaknya otomatis berlaku sebagai ahli waris dari opa dan oma, rumah itu punya mereka, mereka mau apakan rumah itu gak ada masalah," katanya.