Gunung Marapi Erupsi

Dentuman Keras Terdengar dari Gunung Marapi, Abu Vulkanik Membumbung Cendawan Raksasa

Editor: Sesri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gunung Marapi yang terletak di antara kabupaten Agam dan Tanah Datar, Rabu 21 Agustus 2024 pukul 12.40 WIB kembali meletus.

TRIBUNPEKANBARU,COM, BUKITTINGGI - Gunung Marapi yang terletak di antara kabupaten Agam dan Tanah Datar, Rabu 21 Agustus 2024 pukul 12.40 WIB kembali meletus.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dengan durasi sekitar 48 detik.

Warga di sekitar lokasi merasakan dampak langsung, terutama dari suara dentuman yang menggema, mirip dengan suara meriam.

Erupsi juga terlihatnya dengan adanya kolom abu dari Jalan Panganak, Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Bukittinggi.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum ± 30 mm dan durasi ± 48 detik.

"Iya tadi suara dentumannya terdengar seperti meriam pada pukul 12.40 WIB," kata Oci, salah satu warga.

Ia mengatakan, bahwa setelah terdengar suara dentuman, dan terlihat kumpulan abu kehitaman dari arah Gunung Marapi.

"Namun, arah abunya kurang tau," ujarnya.

Baca juga: Marapi Erupsi Lagi , Radius 4.5 km dari Pusat Erupsi Terlarang ! Ini Imbauan pada Warga

Baca juga: UPDATE Erupsi Gunung Marapi Sumbar, Pos PGA Beberkan Informasi Penting

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi merilis, tinggi kolom abu akibat letusan kali ini tidak teramati. Kolom abu disebut tertutup awan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun letusan ini diiringi dengan dentuman keras yang terdengar oleh banyak warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Agam hingga kota Bukittinggi.

Saat ini Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Marapi.

Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran dan bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Tak cuma itu, PVMBG juga mengimbau warga untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

 Selain itu jika terjadi hujan abu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh. 

( Tribunpekanbaru.com)

Berita Terkini