Saat tiba bersama rombongannya, ia ingin mengajak pengunjuk rasa berdialog di dalam kantor. Maka ia pun berjalan ingin masuk ke dalam kantor.
Repol melihat Niko mendahuluinya masuk ke dalam kantor. Setibanya di dalam, Niko ingin langsung menyegel ruangan ketua yang ditempatinya.
"Kita kan mau ajak diskusi. Tapi mau segel kantor. Apa maunya disegel segel. Untuk apa disegel-segel?," kata Bakal Calon Bupati Kampar ini.
Ia mengakui, tindakan Niko memancing reaksi. Sehingga sempat ricuh. Tetapi ia menegaskan, tidak melakukan pemukulan terhadap siapapun.
"Di video itu jelas. Kita juga punya video. Saya nggak ada memukul," tandasnya.
Repol mempersilakan proses hukum berjalan. Menurut dia, sebenarnya aksi itu memecahkan kaca pintu kantor. Tetapi ia memilih tidak melaporkan pidana pengrusakan.
"Sebenarnya pengrusakan. Tapi saya sudah sampaikan kepada kader, nggak perlu melaporkan pengrusakan," katanya.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing)
Subscribe Youtube Channel Tribun Pekanbaru