Namun , berjalan waktu terungkap fakta-fakta jika dugaan enam terpidana ini tidak bersalah .
Apalagi muncul fakta pengakuan bahwa para terpidana ini sebelumnya alami penyiksaan untuk mengakui perbuatannya .
Aladi salah satu sakai mata yang juga ikuti ditangkap polisi tahun 2016 silam becerita bagaimana kejamnya penyiskaan yang dilakukan polisi .
Aldi adalah adik dari Eka yang kini jadi terpidana seumur Hidup .
Kepada Dedi Mulyadi , Aldi menceritakan detik-detik ia akhinay dilepas polisi .
Aldi mengatakan saat itu , abangnya yang bernama Eka yang juga ikut ditangkap memintanya untuk tetap menjawab tidak tahu .
Baca juga: Tanpa Sudirman , Enam Terpidana Kasus Kematian Eky dan Vina Jalani Sidang PK di PN Cirebon
"Kamu harus menjawab tidak tahu . Kamu orang baik tak melakukan apapun. Saat itu kamu terus disiksa sampai mengaku. Kalau gak ngaku maka pukulannya lebih kuat lagi" terang Aldi berusai air mata .
Dan pesan abangnya yang bernama Eka itulah yang membuatnya kini bisa bebas.
"Saya terus mengaku tidak tahu . Karena memang saya tidak melakukannya " ujar Aldi .
Dan setelah itu Aldi dilepaskan . Saat pelepasan itu ia juga masih ditembak di bagian kepala menggunakan peluru karet .
"Sakit pak . Satu bulan saya penyembuhannya . Saya sampai tak bisa jadi . Semua bonyok . Kepala juga sobek dipukul gembok,"terang Aldi .
Dan setelah itu ia tak tahu lagi nasih abangnya Eka yang juga mengalami penyiksaan agar mau mengakui sesuai dengan permintaan polisi.
Masa didalam saat dilakukan interogasi , Aldi secara lugas mengatakan semuanya dibalsem . Mata diBalsem dan juga kemaluannya dibalsem oleh polisi .
Rambut dibakar dan juga disetrum agar mau mengaku.
Baca juga: Hari ini Sidang PK 6 Terpidana Kasus Vina, Sosok Arie Ferdian Hakim Ketua jadi Sorotan
Aldi mengatakan , jika Eka abangnya itu smepat pamit mau keluar rumah . Katenya mau main.
Itu tanggal 27 Agustus 2026 saat Vina dan Eky diketahui meninggal dunia .
" Katanya dia nginap di rumah pak RT Pasren, " ujar Aldi .
Ia menambhakn jika ada saksi yang memastikan jika abangnya Eka menginap di rumah pak RT Pasren saat kejadian pembunuhan Vina dan Eky .
"Saya tidak tahu Eka nongkrong dimana . Saya kan masih kecil saat itu" ungkap Aldi.(*)
( Tribunpekanbaru.com )