"Beliau datang ke rumah saya menyampaikan, diharapkan agar dapat membina siswa ini dan oknum guru ini," kata RB.
RB pun kemudian melakukan BAP kedua secara tertutup sebelum video ini beredar.
Pihak sekolah sudah mengultimatum keduanya agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Di situ saya menegaskan, jika sekali lagi mengulang maka siswa ini akan dikeluarkan, dan guru mendapat sanksi," kata dia.
Guru dinonaktifkan
Kepala Sekolah Gorontalo, mengatakan pihaknya menonaktifkan guru yang videonya bersama seorang siswa tersebar.
"Oknum guru tadi saya sudah mengeluarkan Surat Keterangan (SK) jadwal mengajar saya nonaktifkan, jadi dia sudah tidak ada jadwal mengajar," ujarnya.
Dia menambahkan, terkait dengan mutasi guru bukan ranahnya. Saat ini dia hanya bisa menonaktifkan jam mengajar di sekolah terkait.
"Terkait dengan mutasi bukan ranah kepsek itu ranah kemenag," terangnya.
Siswi tersebut pun sudah dikeluarkan dari sekolah karena melanggar tata tertib sekolah.
Selain itu, pihaknya juga sudah mengundang keluarga siswi bersangkutan untuk membantu agar dia bisa bersekolah di tempat lain.
"Kemudian untuk siswa, saya sudah undang (perwakilan) orang tuanya, saya tanya kalau masih mau sekolah atau tidak kalau masih mau saya akan bantu di tempat lain," terangnya.
Aktivis Perempuan Gorontalo, Asri Nadjmudin meminta agar masyarakat dapat berempat dan video anak di bawah umur itu tidak disebarluaskan.
"Ini sudah beredar banyak sekali, dan hingga sampai hari ini yang berwewenang belum ada rilis apa-apa. Orang melihat ini kasus asusila biasa," kata Asri saat dihubungi TribunGorontalo.com via panggilan telepon pada Selasa (24/9/2024) malam.
Dia juga meminta lembaga pendidikan dapat melindungi anak didiknya dan tidak mengeluarkan siswa yang tersandung kasus asusila.